Hewan Peliharaan Jadi Teman Pelipur Lara di Saat Pandemi
Banyaknya orang yang berminat memelihara hewan itu antara lain karena orang membutuhkan hewan peliharaan sebagai teman pelipur lara saat harus tinggal di rumah saja.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Sejak kebijakan karantina akibat pandemi Covid-19 dengan tetap berdiam di rumah diberlakukan, banyak warga Amerika Serikat yang berbondong-bondong mengadopsi hewan peliharaan dari tempat penampungan hewan. Hampir semua tempat penampungan hewan di berbagai penjuru AS kini kosong.
”Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Mengharukan jika melihat antusiasme orang yang mau memelihara hewan-hewan ini,” kata Kitty Block, Presiden dan CEO Masyarakat Manusiawi AS, lembaga yang berjejaring dengan 400 tempat penampungan hewan di AS.
Banyak tempat penampungan yang terpaksa tutup gara-gara kebijakan tinggal di rumah saja itu. Untuk menyelamatkan hewan-hewan yang ditampung, para pengelola tempat penampungan mengumumkan permohonan adopsi.
Rupanya, tanggapannya luar biasa. Anjing, kucing, kelinci, marmut, bahkan ayam kini sudah tinggal di rumah mereka yang baru.
Banyaknya orang yang berminat memelihara hewan itu antara lain karena orang membutuhkan hewan peliharaan sebagai teman pelipur lara saat harus tinggal di rumah saja.
”Kami selalu ingin punya anjing, tetapi baru sekarang akhirnya bisa memiliki,” kata Jalene Hillery, guru di San Diego, California, AS, yang mengadopsi anjing pit bull bernama Mason.
Kini Hillery dan suami beserta dua anak laki-lakinya usia 9 dan 11 tahun memiliki banyak waktu untuk memelihara anjing karena sehari-hari hanya di dalam rumah saja. Mason juga menjadi teman yang bisa menghibur kedua anaknya yang kangen sekolah dan teman-teman bermainnya.
”Anjing itu memenuhi kebutuhan kami dan mengisi kekosongan di rumah yang kami sendiri tidak rasakan. Dia bisa memberi rasa nyaman dan cinta,” kata Hillery.
Pendiri Penyelamatan Anjing Muttville Senior di San Francisco, Sherri Franklin, mengaku kaget sekaligus senang dengan banyaknya orang yang mau memelihara hewan dari tempat penampungan.
Selama 25 tahun bekerja sebagai penyelamat hewan, ia belum pernah melihat besarnya dukungan masyarakat terhadap hewan-hewan di tempat penampungan.
”Tadinya kami punya 86 anjing di sini. Namun, begitu ada perintah tutup, dalam waktu 48 jam semuanya sudah diambil warga,” kata Franklin.
Saling membutuhkan
Mengadopsi atau memelihara hewan peliharaan dalam situasi krisis penuh tekanan seperti sekarang ini membantu baik hewan maupun manusianya.
Bahkan, sebenarnya manusialah yang lebih banyak terbantu karena dengan memiliki hewan peliharaan, mereka menjadi memiliki alasan untuk bangun setiap hari. Manusia juga butuh tetap merasa terhubung dengan dunia.
”Yang terpenting, manusia perlu sesuatu untuk meringankan stres dan perasaan terkungkung,” kata Franklin.
Sarah Chan (25), warga San Diego, semula tidak tertarik dengan kucing. Namun, setelah melihat pengumuman tawaran adopsi dari situs tempat penampungan hewan di dekat rumahnya, ia langsung jatuh cinta pada salah satu kucing di foto.
”Senang juga ada temannya. Dia bisa mengalihkan perhatian saya,” ujarnya.
Lauren Amaral (20) juga memutuskan memelihara dua marmut, Ally dan Emi, karena ternyata kedua marmut itu lucu dan tingkah mereka sering membuatnya tertawa. ”Setiap kali saya membelai mereka, perasaan saya jadi jauh lebih enak. Seperti hilang stresnya,” ujarnya. (AFP)