Lawan Korona, Handuk Kertas Lebih Efektif dari Mesin Pengering
Mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin jadi rekomendasi untuk mencegah penularan penyakit Covid-19. Perilaku ini harus dilakukan dengan benar agar tak menyisakan patogen di tangan.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
Perilaku hidup bersih kerap diabaikan banyak orang ketika sehat. Namun, pandemi Covid-19 sekarang telah ”memaksa” penduduk dunia untuk menerapkan beberapa pola hidup bersih, terutama mencuci tangan dan menerapkan etika batuk dan bersin.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu upaya mencegah penularan Covid-19. Sabun akan mampu menghancurkan lapisan luar SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Tangan yang kotor menjadi jalur perantara bagi mikroorganisme untuk menginfeksi tubuh juga untuk berpindah ke orang lain setelah tangan kita memegang benda-benda, seperti pegangan pintu yang kemudian dipegang orang lain.
Lalu bagaimana jika cuci tangan kita tidak sempurna?
Ternyata kita dianjurkan untuk mengeringkan tangan kita menggunakan handuk kertas (paper towel) yang biasanya dipakai di toilet dan berukuran besar, bukan mesin pengering, untuk menghilangkan patogen yang mungkin masih tersisa di tangan akibat cuci tangan yang tidak benar.
Sebuah studi kecil oleh para ilmuwan di University of Leeds dan Leeds Teaching Hospital National health Service (NHS) Trust menemukan bahwa apabila kurang dicuci dengan benar, mengeringkannya dengan handuk kertas lebih efektif dalam menghilangkan mikroba.
Dalam studi itu, tangan empat sukarelawan diberi bakteriofag (virus yang menginfeksi bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia). Sukarelawan itu kemudian tidak mencuci tangan mereka.
Mereka kemudian mengeringkan tangan mereka dengan handuk kertas atau mesin pengering tangan di toilet rumah sakit. Selanjutnya mereka menyentuh permukaan berbagai benda, seperti pegangan pintu, pegangan tangga, telepon, juga stetoskop.
Para peneliti menemukan bahwa menggunakan handuk kertas dan mesin pengering tangan sama-sama mengurangi kontaminasi di tangan. Namun, 10 dari 11 sampel permukaan benda memperlihatkan ternyata tangan yang dikeringkan dengan mesin pengering meninggalkan ”kontaminasi lingkungan yang lebih besar secara signifikan”.
”Kami yakin bahwa hasil studi ini relevan dalam mengendalikan virus korona baru yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia,” kata para peneliti yang dipimpin oleh Ines Moura itu. ”Handuk kertas lebih baik dipilih ketika akan mengeringkan tangan setelah mencuci tangan sehingga mengurangi risiko kontaminasi dan penyebaran.”
Mikroba ditemukan di semua permukaan benda yang disentuh oleh tangan yang dikeringkan dengan mesin pengering dengan kontaminasi rata-rata 10 kali lebih besar dari permukaan benda yang disentuh tangan yang dibersihkan dengan handuk kertas.
Menurut para peneliti, studi itu relevan khususnya bagi situasi di rumah sakit. Mereka memahami bahwa NHS dan WHO merekomendasikan pemakaian handuk kertas sekali pakai untuk mengeringkan tangan setelah dicuci. Akan tetapi, fasilitas kesehatan di Inggris kini justru banyak yang menggunakan mesin pengering tangan.
”Jelas bahwa jumlah virus yang terdapat di tangan seseorang bergantung pada sejauh mana cuci tangan itu dilakukan dengan benar,” kata Paul Hunter, Guru Besar Kedokteran di University of East Anglia, menanggapi penelitian itu.
”Apabila seseorang tidak mencuci tangan dengan benar lalu memakai mesin pengering, orang lain yang berdiri dekat dengan orang itu menjadi berisiko. Studi ini mempertegas perlunya mencuci tangan dengan benar untuk menghilangkan sebanyak mungkin virus.”
Studi ini akan dipresentasikan pada European Congress on Clinical Microbiology and Infectious Disease (ECCMID) di Paris bulan ini. (AFP)