AS Kembalikan Dana Korupsi 1MDB Senilai 300 Juta Dollar
Departemen Kehakiman AS mengembalikan dana senilai 300 juta dollar AS kepada Pemerintah Malaysia terkait kasus korupsi 1MDB. Salah satu otak skandal, Jho Low, masih buron.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
LOS ANGELES, RABU — Pemerintah Amerika Serikat mengembalikan dana senilai 300 juta dollar AS yang terkait dengan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad kepada Pemerintah Malaysia. Dana sitaan yang dikembalikan itu miliki salah satu otak kasus korupsi ini, Jho Low, yang hingga sekarang masih buron.
Departemen Kehakiman AS, dalam keterangannya, Selasa (14/4/2020), menjelaskan, dana yang dikembalikan berasal dari penyitaan asset milik Jho Low dan keluarganya di Pengadilan Federal AS di Los Angeles. Dana yang berbentuk aset itu mencakup beberapa aset properti dan barang, seperti penthouse Manhattan, rumah di kawasan mewah Beverly Hills, hotel butik Beverly Hills, jet mewah, dan juga lukisan karya Vincent Van Gogh dan Claude Monet.
”Pemulangan dana curian kepada rakyat Malaysia ini merupakan buah kerja keras jaksa dan agen federal AS. Pemulangan dana ini sekaligus untuk mencegah kleptokrasi asing beserta rekan dan kaki tangannya untuk menjadikan negara ini sebagai arena permainan mereka, yang membuat mereka bisa menikmati buah dari kekayaan yang mereka curi,” kata Nick Hanna, pengacara negara pada Departemen Kehakiman AS.
Low dan keluarganya setuju untuk menyerahkan kekayaan mereka lebih dari 700 juta dollar AS dalam bentuk aset kepada pemerintah federal AS terkait kasus ini. Menurut data Departemen Kehakiman AS, jumlah dana yang telah dikembalikan kepada Pemerintah Malaysia telah bernilai lebih dari 600 juta dollar dari perkiraan 1 miliar dollar AS dana yang dikelola oleh Low.
Perdana Menteri Malaysia yang baru Tan Sri Muhyiddin, dikutip dari kantor berita Bernama, Rabu (15/4), mengatakan, dana senilai 300 juta dollar AS dalam bentuk aset itu merupakan sebagian dari aset yang hangus dan kemudian dijual. Hingga sekarang, Pemerintah AS telah mengembalikan dana senilai 620 juta dollar AS kepada Pemerintah Malaysia, baik dalam bentuk aset maupun hasil penjualan aset.
Muhyiddin juga menjelaskan, proses penjualan sisa aset Low hingga kini masih terus berlangsung di bawah pengawasan Departemen Kehakiman AS.
”Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah AS, khususnya Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur, atas bantuan dan kerja sama luar biasa mereka dalam memfasilitasi pengembalian dana ini. Saya juga ingin memuji Menteri Keuangan Malaysia dan Jaksa Agung atas peran mereka dalam proses negosiasi,” katanya.
Pemerintah Malaysia, kata Muhyiddin, akan terus mengupayakan pengembalian aset 1MDB bekerja sama dengan berbagai pihak. Dia berharap dana senilai 4,5 milia dollar AS yang dikorupsi bisa kembali menjadi milik rakyat Malaysia.
Buron
Jho Low, salah satu pengusaha yang menjadi otak dalam kasus korupsi ini, masih buron hingga sekarang, selain tiga bankir dari perusahaan ekuitas Goldman Sachs, Amerika Serikat. Low, yang juga dikenal sebagai Low Taek Jho, tidak mengakui kesalahan dalam penyelesaian perdata. Namun, ia tetap menjadi buron dari tuduhan kriminal yang diajukan di New York yang menuduhnya melakukan penyuapan dan pencucian uang.
Low adalah cucu Low Meng Tak, pebisnis asal China yang memiliki gurita bisnis di wilayah Asia Tenggara. Low sendiri merupakan sahabat karib Riza Najib, anak tiri Najib Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia yang kini menjadi terdakwa dalam kasus korupsi 1MDB ini.
Lembaga investasi milik Low, Jynwel Capital, melesat ketika Najib didapuk menjadi perdana menteri mengantikan Mahathir Mohammad. Berbekal saran dan bantuan Low, Najib dan 1MDB—lembaga keuangan yang didirikan Najib untuk mempromosikan pembangunan ekonomi Malaysia—melakukan berbagai aksi korporasi, termasuk menerbitkan obligasi yang dijamin Goldman Sachs.
Departemen Kehakiman AS menghitung, setidaknya dana yang dikumpulkan oleh 1MDB senilai 4,5 miliar dollar AS dicuri dari dana tersebut dan dicuci oleh rekanan Najib. (AP)