Petugas Medis Fokus pada Covid-19, 117 Juta Anak Terancam Campak
Jika vaksinasi campak untuk anak-anak terpaksa dihentikan karena adanya pandemi Covid-19, para pemimpin dunia harus mengintensifkan upaya untuk melacak anak-anak yang tidak diberi vaksin campak.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (14/4/2020) memperingatkan, lebih dari 117 juta anak di 37 negara kemungkinan tidak diimunisasi campak ketika seluruh dunia memfokuskan layanan kesehatan untuk memerangi pandemi Covid-19 saat ini.
Akibat adanya pandemi Covid-19, kampanye imunisasi campak di 24 negara terpaksa ditunda. Akan lebih banyak lagi negara yang menunda imunisasi campak bagi anak-anak sehingga anak-anak di 37 negara kini berisiko terhadap penyakit campak.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Measles & Rubella Initiative (M&RI), yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF).
Menurut lembaga-lembaga tersebut, jika vaksinasi campak untuk anak-anak terpaksa dihentikan karena adanya penyebaran virus korona, para pemimpin dunia harus mengintensifkan upaya untuk melacak anak-anak yang tidak divaksinasi. Dengan itu, populasi yang paling rentan dapat diberikan vaksin campak segera setelah memungkinkan untuk dilakukan.
”Sementara kita tahu akan ada banyak tuntutan pada sistem kesehatan dan pekerja garis depan selama Covid-19 dan di luar ancaman Covid-19. Memberikan layanan imunisasi, termasuk vaksin campak, sangat penting untuk menyelamatkan jiwa anak-anak kita,” demikian pernyataan mereka.
Penguncian
Pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari 113.000 orang di seluruh dunia dan memaksa banyak negara di dunia untuk melakukan penguncian (lockdown) di beberapa kota guna menghentikan penyebaran virus korona.
Namun, di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19, terjadi lonjakan wabah campak yang juga merupakan ancaman kesehatan global lainnya.
WHO mengatakan pada Desember 2019 bahwa campak telah menginfeksi hampir 10 juta orang pada 2018 dan menewaskan 140.000 orang yang kebanyakan adalah anak-anak.
Penyakit campak ini sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan imunisasi massal yang biasanya diberikan saat masih bayi atau pada anak-anak yang divaksinasi sebagai bagian dari layanan kesehatan rutin.
Rekomendasi WHO
Dengan perjuangan melawan Covid-19 di sebagian besar negara di dunia, yang difokuskan adalah upaya menjaga petugas kesehatan agar tetap aman dari infeksi dan menerapkan langkah-langkah penjagaan sosial yang ketat.
Karena itu, WHO telah merekomendasikan bahwa pemerintah untuk sementara menghentikan kampanye imunisasi pencegahan, seperti imunisasi melawan campak, di mana tidak ada wabah aktif dari penyakit campak tersebut.
Di banyak bagian Afrika, proyek bantuan medis yang biasanya mencakup campak dan kampanye vaksin lainnya terhenti karena beberapa negara telah menutup perbatasan mereka dan membatasi layanan kesehatan rutin akibat pandemi Covid-19.
Kelompok M&RI mengatakan, mereka mendukung perlunya melindungi masyarakat dan petugas kesehatan dari Covid-19, tetapi memperingatkan bahwa upaya ini tidak berarti bahwa anak-anak akan kehilangan kesempatan imunisasi campak secara permanen.
”Upaya mendesak harus diambil sekarang, untuk bersiap menutup celah kekebalan yang akan dieksploitasi oleh virus campak,” kata M&RI. (REUTERS)