Para Diplomat RI di Perancis Fokus pada Perlindungan WNI
Pada saat banyak kantor dan sebagian kedutaan besar asing di Paris tutup, para diplomat di KBRI tetap melayani WNI di Perancis yang membutuhkan bantuan.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
KBRI PARIS
Di saat banyak kantor dan sebagian kedubes asing di Paris, Perancis, tutup, para diplomat di KBRI Paris yang dipimpin Dubes Indonesia untuk Perancis Arrmanatha Nasir (kanan) tetap aktif berkoordinasi untuk memberikan perlindungan kepada WNI di Perancis.
PARIS, SELASA — Pemerintah Perancis memperpajang masa penguncian yang secara ketat membatasi atau menutup seluruh kegiatan masyarakat sampai 11 Mei. Langkah ini diambil untuk terus menjaga momentum positif yang mulai terlihat dalam perang melawan Covid-19.
Duta Besar RI untuk Perancis Arrmanatha Nasir, Selasa (14/4/2020), mengatakan, perpanjang masa penutupan wilayah (confinement) telah dimulai sejak Senin kemarin. Terkait dengan itu, KBRI di Paris lebih terfokus pada upaya memberikan perlindungan terhadap WNI.
Arrmanatha menyampaikan bahwa di saat berbagai kantor dan sebagian kedutaan besar asing di Paris tutup, KBRI tetap melayani WNI di Perancis yang membutuhkan bantuan.
”Sesuai dengan arahan Menlu RI, memberikan perlindungan bagi WNI di tengah pandemi Covid-19 dan confinement, telah menjadi fokus utama para diplomat Indonesia di Paris saat ini,” tutur Dubes RI.
KBRI PARIS
KBRI Paris masih dapat memberikan barang-barang yang sangat dibutuhkan, seperti masker dan hand sanitizer atau disinfektan kepada para anggota PPI atau WNI lain yang membutuhkan. Dubes RI untuk Perancis Arrmanatha Nasir berdiri paling kiri.
Menurut Arramanatha, KBRI telah mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan kelompok WNI, seperti pengurus berbagai asosiasi Indonesia, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), dan wakil kelompok masyarakat Indonesia di wilayah Perancis.
Melalui berbagai mekanisme, komunikasi dilakukan setiap hari untuk mengetahui situasi dan kondisi para WNI dalam menghadapi Covid-19. KBRI juga terus menyampaikan berbagai informasi, imbauan, dan perkembangan terkait situasi Covid-19.
”Hotline KBRI, berbagai kanal media sosial, situs web, maupun aplikasi konferensi video, semua digunakan untuk meningkatkan komunikasi dan mengetahui kondisi dan kebutuhan WNI dalam menghadapi Covid-19,” kata mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI tersebut.
KBRI berkoordinasi dengan pengurus PPI Perancis juga telah menyampaikan bantuan alat pelindung diri (APD) dan beberapa barang lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan anggota PPI.
KBRI PARIS
Berbagai kanal media sosial, situs web, maupun aplikasi konferensi video digunakan KBRI untuk meningkatkan komunikasi dan mengetahui kondisi dan kebutuhan WNI di tengah Covid-19.
Di saat sulitnya mendapatkan ADP di Perancis, KBRI Paris masih dapat memberikan barang-barang yang sangat dibutuhkan, seperti masker dan hand sanitizer atau disinfektan kepada para anggota PPI.
Dubes RI untuk Perancis itu menegaskan, KBRI dapat memberikan bantuan ini karena telah mengantisipasi berbagai kebutuhan APD jauh hari sebelumnya, termasuk mendapatkannya dari luar Perancis. Bantuan APD dapat mengurangi risiko tertular jika berada di luar rumah.
Selain itu. KBRI Perancis juga terus berkoordinasi dengan kelompok-kelompok WNI lainnya untuk memberikan bantuan yang diperlukan, khususnya bagi WNI lanjut usia dan yang masuk kategori rentan lainnya.
KBRI Paris juga telah membantu proses repatriasi sekitar 151 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di kapal pesiar yang bersandar di Perancis. ”Sekalipun jauh dari Tanah Air, negara harus hadir bagi para WNI di Perancis,” ucap Dubes RI tersebut.
Sampai dengan 13 April 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Perancis tercatat 98.076 kasus, dengan jumlah 14.967 kasus kematian. Sejak diberlakukannya penguncian ketat yang membatasi atau menutup seluruh kegiatan masyarakat, keadaan positif mulai terlihat.
PATRICK HERTZOG / AFP
Seorang pasien dengan alat bantu pernapasan dibawa ke Strasbourg University Hospital, Perancis, oleh tenaga kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri, Senin (16/3/2020).
Walaupun jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 masih meningkat, melambatnya penambahan angka kasus baru, kematian, dan pasien yang masuk ruang perawatan intensif (ICU) menunjukan bahwa kebijakan Pemerintah Perancis dan kepatuhan masyarakat terhadap penguncian menunjukkan hasil positif. Walau demikian, perang melawan Covid-19 belum selesai dan perlu terus digalakkan.
Sampai saat ini tidak ada laporan WNI yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Beberapa WNI yang dinyatakan positif atau memiliki gejala Covid-19 telah membaik dengan melakukan karantina dan perawatan mandiri.
”Sebagai bagian dari masyarakat di Perancis, semua WNI harus terus berkontribusi upaya untuk memenangi perang melawan Covid-19 dengan mematuhi aturan confinement dan tetap tinggal dirumah,” ujar Arrmanatha.