Peningkatan Kasus Kematian di Panti Jompo AS Mengkhawatirkan
Peningkatan kasus kematian di panti-panti jompo di AS semakin mengkhawatirkan. Secara keseluruhan, AS hingga kini berada di daftar teratas jumlah pengidap Covid-19 di dunia, yakni lebih dari 22.000 kasus.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·4 menit baca
AP PHOTO/GERALD HERBERT,
Dalam foto dokumentasi 20 Maret 2020 ini, seorang penghuni Lambeth House, yang menjadi salah satu kluster Covid-19, di New Orleans, Amerika Serikat. Ketika kasus virus korona semakin tinggi di Louisiana, banyak penghuni panti jompo menjadi korban.
NEW YORK, SENIN — Kematian di panti-panti jompo di Amerika Serikat terbilang tinggi. Sejauh ini, penyakit Covid-19 telah mematikan 3.323 penghuni panti dan fasilitas perawatan jangka panjang di negara itu.
Sebelumnya, pada 10 hari lalu, ada 450 kasus kematian di rumah-rumah jompo tersebut. Namun, pada Minggu (12/4/2020) waktu setempat, jumlah kematian meningkat menjadi 3.323 kasus.
Peningkatan jumlah kematian di panti-panti jompo ini mengkhawatirkan. Pemerintah Federal belum mengeluarkan hitungan resmi, tetapi kantor berita AP telah melakukan penghitungan berdasarkan laporan media dan Departemen Kesehatan AS.
AS hingga saat ini berada di daftar teratas jumlah pengidap Covid-19 di seluruh dunia. Berdasarkan hitungan Universitas di Baltimore, secara nasional, AS mencatat jumlah infeksi Covid-19 sudah lebih dari 555.000 kasus dengan lebih dari 22.000 kasus kematian.
Dalam 24 jam terakhir, menurut penghitungan yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins pada pukul 20.30 hari Minggu malam waktu AS, atau Senin pagi WIB, tercatat 1.514 kasus kematian akibat pandemi virus korona baru. Jumlah korban jiwa ini lebih rendah daripada hari sebelumnya, yakni 1.920 kasus kematian.
Dari jumlah kematian di AS tersebut, kematian di rumah-rumah jompo yang terbilang tinggi menimbulkan kekhawatiran. Menurut para ahli, jumlah kematian akibat Covid-19 yang sebenarnya di antara satu juta penduduk lanjut usia (lansia) yang tinggal di rumah-rumah jompo tersebut kemungkinan jauh lebih tinggi. Jumlah kematian yang tercatat tersebut tidak termasuk mereka yang meninggal tanpa pernah diuji atau menjalani tes Covid-19.
GETTY IMAGES/AFP/JOHN MOORE
Petugas kebersihan mengenakan baju pelindung saat memasuki rumah jompo di Kirkland, Washington, Amerika Serikat, 12 Maret 2020
Menyebar
Pandemi virus korona ini dalam beberapa minggu terakhir telah menyebar masuk ke rumah jompo di pinggiran kota Richmond, Virginia, dan telah menewaskan 42 warga lansia dan menginfeksi lebih dari 100 orang. Pandemi itu juga menyebar di rumah jompo di Indiana tengah yang telah menewaskan 24 dan menginfeksi 16 orang. Juga di rumah jompo di Holyoke, Massachusetts, yang telah menewaskan 37 orang dan menginfeksi 76 orang.
Hal ini mendorong pemerintah federal untuk melakukan penyelidikan. Ini terjadi berminggu-minggu setelah pandemi korona menyebar di panti jompo di area pinggiran Kirkland, Seattle, yang sejauh ini telah merenggut 43 orang.
Sebagian besar negara bagian di AS hanya memberikan jumlah total kematian di rumah-rumah jompo dan tidak memberikan rincian wabah secara spesifik. Yang menonjol di antara kasus kematian di AS adalah terjadi di New York, di mana tercatat 1.880 kematian karena dirawat di rumah dari sekitar 96.000 total penduduk yang terinfeksi. Namun, sejauh ini mereka menolak memberikan rincian secara spesifik dengan alasan masalah privasi.
Para ahli mengatakan, kematian di rumah-rumah jompo mungkin terus akan meningkat karena kekurangan anggota staf yang makin diperburuk oleh krisis virus korona, kekurangan pasokan baju pelindung dan terus berkurangnya alat tes yang tersedia.
Jumlah kematian terus meningkat meskipun pemerintah federal telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada pertengahan Maret 2020 dengan mencegah pengunjung datang ke rumah-rumah jompo, menghentikan semua kegiatan kelompok, dan mengharuskan setiap petugas di rumah jompo diperiksa suhu tubuhnya terlebih dahulu untuk mengetahui, apakah dia mengalami demam atau gejala pernapasan di setiap sif tugas.
GETTY IMAGES/AFP/JOHN MOORE
Petugas kebersihan mengenakan baju pelindung saat memasuki rumah jompo di Kirkland, Washington, Amerika Serikat, 12 Maret 2020
Terinfeksi tanpa gejala
Namun, laporan kantor berita AP pada awal April ini menemukan bahwa infeksi atau penyebaran virus korona terus terjadi di rumah-rumah jompo karena pemeriksaan suhu tubuh, seperti itu tidak menangkap orang yang terinfeksi, tetapi tanpa gejala.
Selain karena ada penyebaran di rumah jompo di awal pandemi, penyebaran virus juga terjadi diduga berasal dari petugas kesehatan yang terinfeksi yang bekerja di beberapa fasilitas rumah jompo yang berbeda.
Minggu terakhir ini, Pusat federal untuk Layanan Medicare dan Medicaid yang mengurus rumah-rumah jompo mengeluarkan rekomendasi agar rumah jompo menggunakan tim staf terpisah untuk warga lansia penghuni rumah jompo, serta menyediakan fasilitas terpisah dalam rumah jompo untuk merawat penghuni yang positif Covid-19 agar jauh dari mereka yang hasil tes-nya negatif.
Dr Deborah Birx yang memimpin upaya merespons virus korona Gedung Putih, menyarankan pada pekan lalu bahwa dengan semakin banyaknya tes Covid-19 yang tersedia, rumah jompo harus menjadi prioritas utama.
”Kita harus benar-benar memastikan bahwa rumah jompo juga harus diperhatikan. Apa yang saya maksud dengan itu? Artinya, kami secara aktif melakukan tes di rumah-rumah jompo, baik untuk penghuni maupun petugas rumah jompo,” kata Birx. (AP/AFP)