Assange Diam-diam Punya Dua Anak dengan Pengacaranya
Keduanya telah bertunangan sejak 2017. Kedua anak Assange itu berkewarganegaraan Inggris dan kerap menengok Assange yang kini dipenjara di Belmarsh, London.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
LONDON, MINGGU — Pendiri WikiLeaks Julian Assange (48) ternyata mempunyai dua anak laki-laki, Max yang berusia 2 dan Gabriel usia 1 tahun, dari hubungannya dengan salah satu pengacaranya, Stella Morris, selama bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Hubungan Assange dan Morris telah berjalan selama lima tahun.
Dalam laporan harian Inggris, The Mail on Sunday, Minggu (12/4/2020), itu juga dipasang foto Assange dengan dua bayi. Dalam transkrip wawancaranya dengan Morris yang kelahiran Afrika Selatan, keduanya mengaku jatuh cinta dan berencana akan menikah. Keduanya telah bertunangan sejak 2017. Informasi tersebut diperoleh dari dokumen pengadilan, pekan lalu. ”Saya berharap kami bisa berkumpul,” kata Morris.
Assange melihat kelahiran kedua anaknya di rumah sakit melalui video secara langsung, lalu bertemu Gabriel pertama kali saat ia diselundupkan ke Kedubes Ekuador untuk Inggris di London. Kedua anak Assange itu berkewarganegaraan Inggris dan mereka dilaporkan kerap menengok ayahnya di penjara.
”Saya sangat mencintai Assange dan mau menikah dengannya. Julian sangat melindungi saya dan berusaha menutupi hidupnya yang kelam. Saya harus bicara karena hidupnya terancam,” kata Morris kepada the Mail, Minggu.
Wabah korona
Sampai saat ini, Assange masih ditahan dengan penjagaan ketat di penjara Belmarsh, London. Pemerintah Amerika Serikat sedang mengajukan permohonan ekstradisi Assange ke AS untuk diadili dalam kasus spionase. Jika terbukti bersalah, Assange akan mendekam di penjara selama 175 tahun.
Morris memilih untuk mengungkapkan hubungan mereka dan keberadaan dua anaknya. Ia khawatir Assage bisa terinfeksi wabah korona jika ia tetap ditahan di Belmarsh.
Morris berharap Assange bisa dibebaskan dengan mekanisme kelonggaran aturan Pemerintah Inggris yang memperbolehkan sebagian tahanan dibebaskan untuk sementara sampai wabah korona berlalu. Pemerintah Inggris khawatir wabah korona akan bisa menulari tahanan di penjara.
Bulan lalu, Assange juga mengajukan permohonan pembebasan dirinya berdasarkan alasan takut terinfeksi korona. Namun, permohonan itu ditolak pengadilan Inggris karena ”tidak ada alasan” untuk membebaskan Assange.
Salah satu pengacara Assane, Edward Fitzgerald, meminta kliennya dibebaskan sementara dulu karena ancaman virus korona. Apalagi mengingat kondisi kesehatan Assange yang kurang baik karena pernah sakit infeksi pernapasan. Alasan lain adalah bahwa 10 persen petugas penjara diliburkan karena menunjukkan gejala-gejala seperti korona.
Sidang ekstradisi
Assange menghadapi dakwaan dari AS karena pada 2010 menyebarkan berkas rahasia aktivitas militer AS di Afghanistan dan Irak. Ia kemudian berlindung di Kedubes Ekuador pada 2012 setelah melewatkan jaminan untuk menghindari proses hukum terpisah di Swedia. Namun, akhirnya ia ditarik keluar tahun lalu setelah Pemerintah Ekuador mencabut perlindungan terhadap dirinya.
Sidang ekstradisi Assange akan dilanjutkan selama tiga minggu pada pertengahan Mei. Pada saat itu akan dipanggil sejumlah saksi. Putusan sidang kemungkinan akan keluar paling lambat Agustus mendatang. Namun, hal itu bisa ditunda jika ada ancaman wabah korona.