Presiden Nikaragua Daniel Ortega terakhir terlihat muncul di publik pada 12 Maret saat ia berbicara singkat melalui video dari rumahnya. Muncul teka-teki tentang kondisi kesehatan dan keberadaannya mengingat Covid-19.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
MANAGUA, JUMAT — Semasa perang saudara yang melelahkan pada dekade 1980-an, Daniel Ortega, tokoh revolusioner muda Nikaragua kala itu, menyusuri setiap kota di negaranya dengan mengenakan seragam hijau khas sayap politik kiri, Front Pembebasan Nasional Sandinista (FSLN).
Namun kini, Ortega (74) yang sudah menjadi Presiden Nikaragua selama dua periode, menghilang dari publik selama hampir sebulan. Ini memunculkan teka-teki kondisi kesehatan dan keberadaannya, mengingat pandemi virus korona baru tengah melanda sejumlah negara.
Ortega pernah menghilang juga pada 2014 dan muncul spekulasi ia sudah tiada. Sebelumnya, pada 1998, ia juga pernah menghilang selama beberapa pekan setelah anak tiri perempuannya menuduhnya melakukan kekerasan. Ortega membantah tuduhan itu.
Tidak ada penjelasan dari pemerintah tentang keberadaan dan kondisi Ortega kali ini. Namun, salah seorang pejabat di pemerintahan yang dekat dengan Ortega mengaku mantan gerilyawan itu masih hidup.
Ortega terakhir terlihat muncul di publik pada 12 Maret saat ia berbicara singkat melalui video dari rumahnya. ”Ia selalu melarikan diri dari masalah. Tidak heran dia juga hilang saat krisis korona,” kata Dora Maria Tellez, mantan menteri di kabinet pertama Ortega pada 1980-an.
Terpilih sebagai presiden pada 1984, Ortega memerintah selama lima tahun, lalu tak lagi terpilih untuk periode kedua karena situasi ekonomi yang sedang sulit. Ia lalu memenangi pemilu lagi pada 2007.
Setelah mengubah konstitusi yang memungkinkan dia terpilih kembali, masa jabatannya baru akan berakhir pada 2022.
Sakit-sakitan
Spekulasi mengenai kondisi kesehatannya wajar muncul karena selama beberapa tahun terakhir ini Ortega sudah dua kali mengalami serangan jantung.
Selain itu, kadar kolesterolnya pun tinggi dan ada juga penyakit lain yang tidak disebutkan. Sejak sakit-sakitan itu, Ortega semakin protektif pada kesehatannya. Kondisi kesehatan Ortega tidak pernah diungkapkan kepada publik.
Selama Ortega absen, Wakil Presiden Rosario Murillo, yang juga istrinya, yang muncul di publik setiap hari dan memicu spekulasi Ortega pada akhirnya akan muncul juga untuk memantau kampanye melawan wabah korona.
Sampai sejauh ini, Pemerintah Nikaragua belum memberlakukan kebijakan menjaga jarak fisik atau kebijakan apa pun terkait korona. Padahal, negara tetangga, Honduras dan El Salvador, justru makin ketat aturannya.
Di Nikaragua ditemukan 7 kasus positif Covid-19 dan 1 orang meninggal. Namun, angka ini dipertanyakan karena pemerintah belum mengungkapkan jumlah tes yang sudah dilakukan. (REUTERS)