AS tidak bisa menunda pemilu dengan alasan apa pun. Penundaan hanya mungkin dilakukan atas permintaan Kongres AS. Pemungutan suara lewat pos menjadi pilihan di tengah pandemi.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT - Partai Republik dan Demokrat mendorong Pemilu Amerika Serikat 2020 lewat pos. Akan tetapi, Presiden AS Donald Trump dan sejumlah sekutunya menolak karena khawatir kecurangan akan meluas.
Gubernur Ohio Mike DeWine dan Gubernur Nebraska Pete Ricketts meminta pemungutan suara pendahuluan diselenggarakan lewat pos. Sekretaris Daerah Virginia Barat Mac Warner dan Sekretaris Daerah Ohio Frank LaRose juga meminta hal senada.
Para politisi Republikan itu setuju pemungutan suara lewat pos demi keselamatan warga di tengah pandemi Covid-19. Ketua Partai Republik Florida Joe Gruters juga meminta pemungutan suara lewat pos.
“Mengecewakan jika seorang pemimpin membuat pernyataan soal kecurangan. Kalau itu terjadi, masyarakatakan kehilangan kepercayaan pada pilar utama sistem kita,” kata Sekretaris Daerah Washington yang juga politisi Republikan, Kim Wyman, Kamis (9/4/2020) sore waktu Washington atau Jumat pagi WIB.
Washington, negara bagian di utara California dan berbeda dari Washington DC yang menjadi ibu kota AS, menggunakan pemungutan lewat pos sejak 2010. Selama hampir 10 tahun, tidak ada isu kecurangan yang layak di sana.
Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Iowa yang juga politisi Republikan, Paul Pate. Ia menyebut, menyemai keraguan soal integritas proses pemilihan sama bahayanya dengan kecurangan pemilu. Pemilihan lewat pos kali ini dinyatakan harus dilakukan karena keadaan darurat.
Sampai kini, sudah 17 negara bagian menunda pemilihan pendahuluan karena kekhawatiran atas pandemi. Konvensi nasional yang akan menjadi ajang pengesahan rekomendasi calon presiden yang diusung partai juga dimundurkan.
Pemungutan suara lewat pos menjadi pilihan di tengah pandemi. Para pejabat kesehatan AS memperingatkan bahaya penularan massal jika pemilih berkumpul di sekitar TPS.
Di sisi lain, dengan hukum sekarang, AS tidak bisa menunda pemilu dengan alasan apa pun. Penundaan hanya mungkin dilakukan atas permintaan Kongres AS, lembaga sejenis MPR di Indonesia.
Sampai sekarang Kongres yang 277 dari 535 kursinya dikuasai Demokrat, belum membahas penundaan.
Demokrat malahan mendorong pemilihan lewat pos. Hal itu antara lain disampaikan politisi Demokrat sekaligus Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Ia akan mengupayakan agar pemungutan lewat pos bisa dilakukan di seluruh AS. Usulan itu akan dibawa ke Kongres dalam sesi sidang paripurna terdekat.
Ide itu ditentang Ketua Fraksi Republik di DPR AS, Kevin McCarthy. Ia menuding Demokrat memanfaatkan kondisi darurat untuk kepentingan politis. Ia menilai undang-undang pemilu tidak perlu diubah, meski ada kondisi genting seperti sekarang.
Pelosi juga menuding Demokrat sengaja menunda pembahasan sejumlah rancangan undang-undang sebagai alat tawar untuk pengesahan perubahan aturan pemilu.
“Republikan takut dengan suara rakyat. Hal itu salah satu alasan mereka mencoba menghalangi sistem demokrasi yang lebih terbuka di masa pandemi,” kata Pelosi.
Demokrat mengusulkan dana 400 juta dollar AS untuk mengamankan proses pemilu di tengah wabah ini. Dana itu diusulkan dimasukkan dalam stimulus 2,2 triliun dollar AS yang disetujui Kongres AS untuk menangani dampak wabah SARS-CoV-2.
Calon Wapres
Sementara itu, bakal calon presiden AS dari Demokrat, Joe Biden mulai berkonsentrasi memilih bakal calon wakil presiden. Biden hampir dipastikan diusung Demokrat setelah pesaing terakhirnya, Bernie Sanders, mundur pada Rabu lalu.
Pemilihan bakal calon wapres selalu menjadi salah satu tahap penting bagi calon presiden. Biden harus mempertimbangkan banyak faktor, seperti fakta AS kini bergulat dengan pandemi.
Kepada CNN, sejumlah anggota tim pemenangan Biden menyebut Penasihat tim pemenangan Biden, Dana Remus, dan mantan penasihat Gedung Putih, Bob Bauer, sedang mengumpulkan informasi soal calon pendamping Biden.
Dalam beberapa kesempatan, Biden menunjukkan akan memilih perempuan sebagai bakal calon wapres yang akan mendampingi di pemilu November 2020. Biden beberapa kali menyanjung Kamala Harris, senator Demokrat dari California dan pernah jadi pesaing Biden di seleksi bakal capres AS dari Demokrat.
Ia juga menyanjung Stacey Abrams, politisi Demokrat yang kalah di pemilihan Gubernur Georgia. Abrams disukai banyak pemilih muda di Demokrat, kelompok yang sulit dirangkul Biden selama ini.
Masalahnya, karier tertinggi Abrams di politik adalah ketua fraksi Demokrat di DPR Georgia. Padahal, Biden membutuhkan mitra yang bisa membantunya menghadapi masa sulit di tengah pandemi ini.
Biden telah 36 tahun jadi senator dan 8 tahun jadi Wapres AS di masa Barack Obama. Dalam 44 tahun terakhir, Biden praktis hanya menjauh dari politik pada 2017. Di pemilu sela 2018, ia aktif berkampanye untuk Demokrat. Pada 2019, ia mengumumkan ikut seleksi calon presiden AS dari Demokrat. (AP/AFP)