Khamenei Minta Warga Iran Hindari Pertemuan Massal Selama Ramadhan
Di bulan suci Ramadhan tahun ini, otoritas Iran melarang adanya pertemuan massa untuk mencegah penyebaran virus korona. Warga Iran disarankan untuk melakukan shalat di rumah masing-masing.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
DUBAI, KAMIS — Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kamis (9/4/2020), meminta warga Iran untuk berdoa di rumah selama masa Ramadhan. Permintaan Khamenei itu diserukan sebagai bagian dari upaya membendung penyebaran virus korona baru.
Hingga saat ini, tercatat ada 4.100 kematian di Iran yang disebabkan oleh Covid-19 yang dipicu oleh virus itu. Dengan tegas, dalam pidatonya di televisi, Khamenei meminta warga Iran untuk menghindari pertemuan massal, seperti doa bersama selama Ramadhan.
”Dengan tidak adanya pertemuan publik selama bulan Ramadhan, seperti doa, ceramah, yang kita hilangkan tahun ini, kita (tetap) tidak boleh mengabaikan ibadah, selawat, dan kerendahan hati dalam kesendirian kita,” kata Khamenei. ”Kita perlu menciptakan kerendahan hati dan permohonan dalam keluarga kita dan di kamar kita.”
Menurut catatan resmi, Iran merupakan negara paling terdampak Covid-19 di Timur Tengah. Setidaknya tercatat ada 66.000 kasus positif Covid-19 di Iran.
Ramadhan akan dimulai pada akhir April ini dan berlangsung hingga Mei 2020. Pejabat publik Iran belum membahas rencana untuk bulan suci saat umat Islam berpuasa.
Namun, masjid-masjid Iran telah ditutup dan tidak ada shalat Jumat berjemaah. Khamenei mengajak umat Islam untuk berdoa di rumah mereka masing-masing selama bulan Ramadhan.
Mesir
Pidato Khamenei tersebut muncul setelah Kementerian Agama Mesir pada Selasa (7/4/2020) membatalkan perayaan Paskah dan shalat Tarawih selama Ramadhan di Mesir yang berpenduduk terbesar di dunia Arab itu.
Masjid dan gereja sudah ditutup di seluruh Mesir. Mesir mencatat 100 kematian akibat Covid-19 dan lebih dari 1.500 kasus yang terkonfirmasi. (AFP/AP/Reuters)