MA Australia Bebaskan Mantan Bendahara Vatikan Kardinal Pell
Banding Kardinal George Pell diterima Mahkamah Agung Australia. Mantan bendahara Vatikan berusia 78 tahun itu pun bebas dari hukuman dalam kasus pelanggaran seksual terhadap anak remaja.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
BRISBANE, SELASA — Mahkamah Agung Australia pada Selasa (7/4/2020) menerima banding George Pell dalam kasus pelecehan seksual terhadap dua anggota paduan suara remaja di tahun 1990-an. Kardinal mantan bendahara Vatikan berusia 78 tahun itu pun bebas dari vonis hukuman.
Tujuh hakim MA Australia sepakat dengan suara bulat dalam putusan mereka. Pihak MA Australia memerintahkan putusan bersalah atas Pell dibatalkan dan sekaligus berlaku putusan bebas. Putusan itu mengakhiri kasus figur publik dengan posisi paling tinggi di Gereja Katolik Roma yang diproses hukum, sekaligus paling menyita perhatian publik, dalam sejarah tentang dugaan pelecehan seks yang mengguncang Gereja Katolik Roma.
Dengan keluarnya putusan itu, dipastikan Pell tidak dapat diadili ulang atas tuduhan tersebut. Sejauh ini belum ada komentar dari Vatikan.
Paus Fransiskus mengatakan, dirinya hanya akan mengomentari kasus tersebut setelah Pell menghabiskan semua langkah bandingnya. Kardinal Pell diangkat oleh Paus Fransiskus pada 2014 dengan tugas merombak keuangan Vatikan secara luas. Namun, Pell kehilangan posisi itu tahun lalu setelah dipenjara terkait kasus yang diproses secara hukum di Australia tersebut.
Pell, seorang tokoh yang memicu polarisasi di Australia karena pandangan-pandangannya yang konservatif, adalah pejabat Katolik di jajaran tertinggi di dunia yang dipenjara karena pelanggaran seks terhadap anak-anak ketika ia mulai menjalani hukuman enam tahunnya, tepat setahun yang lalu.
Pell didakwa pada 2017 dengan satu tuduhan pelanggaran seksual terhadap anak di bawah usia 16 tahun. Ia juga dijerat dengan empat tuduhan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap anak berusia di bawah 16 tahun, yang dituduhkan penggugat ketika Pell menjabat uskup agung kota Melbourne.
Pell menyatakan dirinya tidak bersalah. Ia mengaku tidak berniat buruk kepada siapa pun. ”Saya tidak memiliki niat buruk terhadap penuduh saya. Saya tidak ingin pembebasan saya menambah rasa sakit dan kepahitan begitu banyak perasaan; tentu ada rasa sakit dan kepahitan yang cukup,” kata Pell dalam sebuah pernyataan setelah pembebasan itu.
Penuduh Pell, salah satu dari dua bocah lelaki yang diduga telah dianiaya oleh Pell selaku uskup agung kala itu, mengatakan bahwa pelanggaran itu terjadi tak lama setelah perayaan ibadat di hari Minggu. Kejadian itu terjadi di sakristi dan koridor sakristi di Katedral St Patrick. Korban kedua dalam kasus itu meninggal dunia pada 2014.
Dasar pembebasan
MA Australia mengomentari mayoritas pengadilan lebih rendah yang menolak banding Pell sebelumnya. Dikatakan, mayoritas pengadilan lebih rendah itu ”gagal mengkaji pertanyaan-pertanyaan tentang masih adakah kemungkinan yang bisa diterima akal bahwa tuduhan itu mungkin saja tidak terjadi; sebagaimana mestinya ada keraguan yang bisa diterima akal terkait (kemungkinan adanya) kesalahan yang dilakukan pemohon”.
Pell tetap menjadi kardinal meskipun mendapat tekanan dari gereja, para korban pelecehan seksual, dan para pembela mereka. Mereka mendesak Pell diberhentikan dari jabatannya ataupun dari statusnya sebagai seorang biarawan. Pell mengatakan, kasusnya bukanlah sebuah referendum Gereja Katolik ataupun tentang kejahatan pedofilia.
”Intinya adalah apakah saya telah melakukan kejahatan yang mengerikan ini; dan saya tidak melakukannya,” kata Pell.
Persidangan pertama Pell berakhir dengan suara juri yang tidak bulat. Baru pada persidangan keduanya pada 2018, juri dengan suara bulat menyatakan dirinya bersalah. Pell tidak mengambil sikap dalam kedua persidangan itu.
Di bawah sistem pengadilan Australia, banding pertama Pell diteruskan ke pengadilan di Victoria. Saat itu, mayoritas dua hakim berbanding satu hakim menguatkan keyakinannya.
Pengacara Pell kemudian membawa kasus itu ke pengadilan tinggi. Alasannya, bahwa pengadilan banding Victoria telah keliru dalam memindahkan tanggung jawab pembuktian. Pengacara Pell juga yakin masih terbuka bagi juri untuk menemukan Pell bersalah ataupun sebaliknya tanpa keraguan. (AFP/REUTERS)