Pembatasan Sosial Terkait Virus Korona Persempit Ruang Gerak Bisnis Narkotika
Kelangkaan bahan baku berujung pada kekurangan produksi. Karena itu, sejumlah kartel mulai menaikkan harga sabu-sabu. Dari biasanya 200 dollar AS per kilogram menjadi hingga 1.200 dollar AS.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
MEXICO CITY, MINGGU — Pembatasan gerak dan penutupan perbatasan karena wabah korona baru berakibat buruk bagi bisnis narkotika. Kartel narkotika di Meksiko kesulitan menyelundupkan bahan baku dan narkotika.
Media Jerman, Deutsche Welle, dalam laporan pada Sabtu (4/4/2020), menyebutkan, penutupan perbatasan dan pembatasan gerak membuat kendaraan berkurang. Pengurangan itu membuat kendaraan yang dipakai para penyelundup narkotika lebih mudah dilacak.
Para penyelundup menggunakan kendaraan darat, laut, hingga udara. Di udara, penyelundup kerap memakai pesawat-pesawat kecil. Dengan semakin banyak maskapai penerbanngan berhenti terbang, pesawat-pesawat itu semakin mudah terlacak. Hal ini karena, lalu lintas udara semakin sepi dan radar lebih mudah memantau pergerakan pesawat.
Selain masalah angkutan, pembatasan gerak juga membuat produksi bahan baku narkoba berhenti. Biasanya, bahan kimia untuk bahan baku sabu-sabu diselundupkan dari China. Masalahnya, pabrik-pabrik di China banyak berhenti produksi selama perintah isolasi. Akibatnya, para konsumen pabrik-pabrik itu, termasuk kartel narkotika Meksiko, kesulitan mendapat bahan baku.
Kelangkaan bahan baku berujung pada kekurangan produksi. Karena itu, sejumlah kartel mulai menaikkan harga sabu-sabu. Dari biasanya 200 dollar AS per kilogram menjadi hingga 1.200 dollar AS.
Pemasaran narkotika juga terhambat. Biasanya, kartel menyelundupkan produk mereka ke Amerika Serikat. Dengan penutupan perbatasan dan patroli perbatasan yang semakin ketat, penyelundupan menjadi semakin sulit.
”Lima hari lalu adalah terakhir kali kami membawa (narkotika) melintasi perbatasan, hanya tiga kilogram. Kami sebenarnya punya kesepakatan dengan polisi perbatasan, dan penyelundup tahu harus lewat mana. Sekarang, banyak pelintasan ditutup,” tutur seorang penyelundup di Meksiko.
Penyelundup menggunakan berbagai cara untuk memasukkan narkotika ke AS. Mereka menyisipkan paket-paket narkotika di buah-buahan, mainan, hingga pakaian yang dibawa melintasi perbatasan. Korupsi membuat sejumlah aparat di Meksiko bisa disuap oleh kartel. Para penerima suap akhirnya menutup mata pada penyelundupan narkotika.
Selain melalui jalur resmi, sejumlah penyelundup menggunakan terowongan bawah tanah untuk melintasi perbatasan. Operasi gencar di AS membuat semakin banyak terowongan ditutup.
Sejumlah kartel mencari sumber pendapatan selain dari penjualan narkotika. Sebagian kartel menggencarkan pemerasan dan penculikan. Di Tepito, salah satu kawasan di Mexico City, semakin kerap terdengar kekerasan karena korban pemerasan menolak membayar. Para korban tidak mau membayar karena usaha mereka juga sedang lesu di tengah wabah.