Antisipasi Gelombang Infeksi Kedua, China Kembali Berlakukan Pembatasan
Kasus baru Covid-19 di China telah berkurang. Namun, beberapa daerah di China kembali memberlakukan pembatasan untuk mengantisipasi meluasnya penularan dari kasus impor dan kasus positif tanpa gejala.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
AFP/NOEL CELIS
Seorang perempuan menggunakan masker menyerahkan pesanan makanan kepada seseorang di sisi lain pagar di tepi sebuah ruas jalan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (1/4/2020).
BEIJING, KAMIS — Beberapa daerah di China kembali membatasi pergerakan warganya untuk mengantisipasi gelombang infeksi kedua yang berasal dari kasus Covid-19 impor dan warga positif Covid-19 tanpa gejala yang masih bisa menularkan kepada orang lain.
Meski secara umum kasus baru Covid-19 di China telah menurun, otoritas China tetap khawatir terhadap risiko penularan dari kasus impor. Pada Kamis 1 April 2020, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan adanya 35 kasus baru yang semuanya impor sehingga total kasus impor menjadi 841 kasus.
Di samping itu, dalam beberapa hari terakhir China juga mulai membuka data jumlah kasus positif tanpa gejala atau asimptomatik. Kamis kemarin, misalnya, dilaporkan ada tambahan 55 kasus positif tanpa gejala baru sehingga total menjadi 1.075 kasus. Semua kasus itu dalam pengawasan tenaga medis. Dari jumlah itu, sebanyak 226 kasus merupakan kasus impor.
Itu sebabnya, dalam beberapa hari terakhir China menutup diri dari pemilik paspor asing dan mengurangi drastis penerbangan internasional. Dalam sebuah jumpa pers, Wakil Direktur Jenderal Badan Penerbangan Sipil China Lu Erxue menyampaikan, China hanya mengizinkan maksimal 134 penerbangan internasional per minggu yang beroperasi. Ini untuk memenuhi kebutuhan warga China dan pelajar asal China yang belajar di luar negeri untuk pulang. Minggu ini hanya ada 108 penerbangan yang diberi izin.
AFP/GREG BAKER
Penumpang penerbangan domestik tiba di Bandar Udara Capital Beijing, China, 27 Maret 2020.
Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu menambahkan, saat ini total ada 1,6 juta pelajar asal China yang belajar di sejumlah negara, termasuk 410.000 pelajar di Amerika Serikat, 230.000 pelajar di Kanada, dan sekitar 220.000 pelajar di Inggris.
Dari jumlah 1,6 juta itu, sebanyak 1,42 juta pelajar masih berada di luar negeri. Konsulat jenderal China di luar negeri melaporkan bahwa terdapat 36 pelajar China di perantauan yang positif Covid-19.
”Partai dan pemerintah akan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu pelajar yang mengalami kesulitan yang berada di negara yang mengalami pandemi Covid-19 parah,” kata Ma.
Badan Penerbangan Sipil China menyiapkan sembilan penerbangan pada 4-26 Maret untuk membawa warga China pulang.
Badan Penerbangan Sipil China menyiapkan sembilan penerbangan pada 4-26 Maret untuk membawa warga China pulang. Penerbangan tambahan dikerahkan, Kamis (2/4/2020), untuk membawa pulang 180 pelajar dari Inggris.
Tempat hiburan ditutup
Selain membatasi penerbangan internasional, China juga mulai kembali memberlakukan pembatasan aktivitas secara bertahap, termasuk menutup bioskop yang sudah diizinkan beroperasi kembali.
AFP/HECTOR RETAMAL
Pemandangan di tepi Sungai Yangtze dengan latar belakang gedung-gedung di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Selasa (31/3/2020). Setelah kebijakan penutupan atau lockdown diperlonggar, kini China mulai memberlakukan pembatasan kembali untuk mengantisipasi gelombang kedua infeksi yang berasal dari kasus Covid-19 impor dan kasus positif tanpa gejala.
Pada Rabu (1/4/2020), Pemerintah Provinsi Henan melarang warga keluar rumah, termasuk untuk kerja tanpa izin, menyusul munculnya beberapa kasus baru di wilayah itu. Mengutip sumber dari komisi kesehatan provinsi, media lokal di Henan melaporkan, Henan yang semula menurunkan respons daruratnya ke level terendah melaporkan kasus Covid-19 impor pertamanya, Rabu (1/4/2020).
Sebuah county di Provinsi Henan, Jia, yang berpenduduk 600.000 jiwa, kembali menerapkan penutupan (lockdown) menyusul adanya seorang perempuan yang mengunjungi daerah itu positif Covid-19 setelah berinteraksi dengan dokter yang juga positif tetapi tanpa gejala. Warga setempat dilarang meninggalkan rumah tanpa izin yang berwenang.
Pekerja juga perlu mengantongi izin dari tempat mereka bekerja untuk pergi bekerja dan penggunaan kendaraan pribadi diatur berdasarkan pelat nomornya.
Kompas
Menggunakan masker, seorang pekerja menyemprotkan disinfektan di bagian dalam sebuah bus untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Shanghai, China, Kamis (12/3/2020).
Sejumlah tujuan wisata terkenal di kota Shanghai, termasuk Shanghai Tower dan the Oriental Pearl Tower, Shanghai Ocean Aquarium, dan Madam Tussauds, pun ditutup kembali setelah beberapa minggu dibuka kembali.
Selama akhir pekan lalu, media China juga melaporkan bahwa Provinsi Sichuan menutup sejumlah titik hiburan, seperti tempat karaoke. (REUTERS/AFP)