Kita menyelamatkan nyawa dengan tinggal di rumah, menjaga jarak, mengurangi perjalanan. Jumlah penularan berkurang setelah perintah jaga jarak dan karantina mandiri diterapkan.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
TEL AVIV, SELASA — Meski menjadi salah satu terbaik mencegah penularan virus korona baru, perintah jaga jarak dan larangan berkumpul terus dilanggar. Sejumlah negara bertindak keras untuk menegakkan perintah itu. Penangkapan pendeta hingga pembubaran ibadah Yahudi dilakukan demi menjalankan perintah itu.
Aparat Israel, misalnya, merazia kawasan Heredi di Jerusalem, Senin (30/3/2020). Mayoritas penghuni kawasan itu adalah penganut Yahudi ultra-ortodoks yang tetap menggelar ibadah bersama tiga kali sehari. Kawasan itu juga padat penduduk. ”Ada kelompok di negara ini yang tidak menghormati panduan,” kata pelaksana tugas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagaimana dikutip media Israel, Yedioth Ahronoth.
Ia mengaku memerintahkan razia di Heredi dan kawasan lain tempat perintah jaga jarak terus dilanggar. Dalam razia Senin, sejumlah orang ditangkap di kawasan Heredi. Polisi juga membubarkan kerumunan massa. Hingga Selasa (31/3/2020), Israel melaporkan 4.695 kasus Covid-19 atau tertinggi kedua di Timur Tengah setelah Iran.
Israel telah memerintahkan jaga jarak, karantina mandiri, hingga larangan berkumpul untuk mengendalikan penularan SARS-CoV-2. Walakin, infeksi terus meluas termasuk hingga di sekitar Netanyahu. Karena itu, ia memutuskan mengarantina diri setelah ada asistennya yang dipastikan terinfeksi.
Tangkap pendeta
Tindakan keras terkait perintah jaga jarak juga dilakukan Amerika Serikat. Seorang pendeta di kawasan Tampa, Florida, ditangkap karena tetap menggelar misa pada Minggu (29/3/2020). Pendeta bernama Rodney Howard-Browne itu dikenai tahanan kota setelah membayar jaminan 500 dollar AS.
”Pendeta ini memalukan. Hal ini bukan yang kami harapkan harus dilakukan di tengah situasi darurat,” kata kepala kepolisian Hillsborough, Chad Chronister.
Hingga Senin, Florida mencatatkan 5.700 infeksi SARS-CoV-2. Pelanggaran perintah jaga jarak kerap terjadi di negara bagian yang terletak di pesisir selatan AS itu. Beberapa pekan lalu, AS dikejutkan dengan pesta di pantai Miami yang dihadiri ribuan orang. Pesta tetap dijalankan meski perintah jaga jarak diberlakukan.
Pelanggaran jaga jarak juga terjadi di negara-negara bagian pesisir timur seperti New York, New Jersey, dan Massachusetts. Akibatnya, hampir 90.000 dari 164.253 kasus Covid-19 AS berada di tiga negara bagian itu dengan New York paling banyak, yakni 67.325 kasus.
Gubernur New York Andrew Cuomo sampai memohon tenaga medis dari 49 negara bagian AS di luar New York untuk datang ke wilayahnya. Sebab, tenaga medis di New York sudah kewalahan menangani pasien Covid-19. ”Tolong datang dan bantu New York,” tulisnya di media sosial.
Bantuan ke New York antara lain dikirim Angkatan laut AS. Sejak Senin, USNS Comfort merapat di New York. Kapal rumah sakit itu berkapasitas 1.000 ranjang dan bisa beroperasi mulai Selasa ini.
Selain di dalam negeri, AS juga menyatakan siap memberikan bantuan ke luar negeri. Bantuan dikirimkan ke Italia, Spanyol, dan Perancis. ”Kami akan mengirimkan bantuan senilai 100 juta dollar AS ke Italia,” kata Presiden AS Donald Trump.
Dengan hampir 102.000 penderita Covid-19, Italia menempati peringkat kedua setelah AS dalam daftar jumlah infeksi SARS-CoV-2 global. Italia juga menjadi negara dengan korban tewas terbanyak di tengah wabah virus korona jenis baru, 11.591 jiwa. Dengan hampir 90.000 kasus, Spanyol ada di peringkat ketiga daftar jumlah pasien Covid-19. Hingga Selasa, 785.757 orang terinfeksi virus korona baru di seluruh dunia.
Jaga jarak
Untuk mengendalikan laju penularan, Italia memperpanjang perintah jaga jarak hingga pertengahan April 2020. Meski masih di aras ribuan kasus per hari, jumlah kasus baru di Italia terus menurun sepanjang pekan ini. ”Kita menyelamatkan nyawa dengan tinggal di rumah, menjaga jarak, mengurangi perjalanan,” kata dokter spesialis paru di Italia, Luca Richeldi.
Institut Permodelan Penyakit di Negara Bagian Washington menemukan bahwa jumlah penularan berkurang setelah perintah jaga jarak dan karantina mandiri diterapkan. Negara bagian di pesisir barat AS itu menerapkan perintah jaga jarak dan karantina mandiri sejak awal Maret 2020. Jumlah penularan menurun dari rata-rata 2,4 pada Februari menjadi 1,4 pada pertengahan Maret 2020.
Untuk menghentikan penularan, laju infeksi harus ditekan di bawah satu. ”Kita membutuhkan langkah lebih maju,” kata Daniel Klein, salah satu peneliti yang membuat analisis penularan di Washington.
Data yang mereka olah menunjukkan warga di negara bagian itu cenderung mematuhi perintah jaga jarak. Akibatnya, meski menjadi negara bagian pertama tempat Covid-19 dilaporkan di AS, jumlah kasus di Washington jauh lebih rendah dibandingkan Florida, California, apalagi New York. (AP/REUTERS)