Serangan Tujuh Jam Boko Haram Tewaskan 100 Tentara Chad
Penyerangan ini merupakan bagian dari upaya kelompok jihadis itu memperluas wilayah pemberontakan mereka di Danau Chad, yang berbatasan dengan Kamerun, Chad, Niger, dan Nigeria.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
BOMA, RABU — Sedikitnya 100 tentara Chad tewas ketika kelompok garis keras Boko Haram kembali meradang dengan menyerang pangkalan militer di Semenanjung Boma, Provinsi Lac, selama 7 jam, Senin (23/3/2020) pagi waktu setempat. Sebelumnya, mereka membunuh 70 tentara Nigeria.
Penyerangan ini merupakan bagian dari upaya kelompok jihadis itu memperluas wilayah pemberontakan mereka di Danau Chad, yang berbatasan dengan Kamerun, Chad, Niger, dan Nigeria.
Presiden Chad Idriss Deby mendatangi lokasi serangan itu, Selasa waktu setempat atau Rabu (25/3/2020) WIB, untuk menghormati tentara-tentara yang tewas. Ini kali pertama banyak tentara tewas dalam satu kali serangan. pagi ”Untuk pertama kalinya kita kehilangan banyak orang,” ujarnya.
Dalam sebuah serangan sebelumya, kelompok pemberontak Boko Haram ini juga membunuh sedikitnya 70 tentara Nigeria. Serangan terjadi ketika sejumlah truk yang ditumpangi para tentara Nigeria itu berkonvoi di dekat Desa Gorgi, Negara Bagian Borno, Nigeria timur laut.
Boko Haram mulai melakukan perlawanan di Nigeria sejak 2009 sebelum akhirnya masuk ke negara-negara tetangga. Sumber di kalangan militer Chad menyebutkan, penyerangan selama tujuh jam itu juga menewaskan pasukan tambahan yang dikirim untuk membantu.
”Markasnya berada di pulau yang jalan-jalannya dikuasai anggota Boko Haram. Mereka bisa masuk keluar seenaknya. Pertahanan kita hancur di zona itu,” kata seorang pejabat militer.
Dalam serangan itu, banyak kendaraan militer rusak dan persenjataan dibawa Boko Haram dengan kapal cepat. Banyak tentara tewas karena serangan datang tiba-tiba jam 5 pagi waktu setempat. Boko Haram meningkatkan serangannya di Danau Chad selama beberapa bulan terakhir.
Menurut PBB, perlawanan Boko Haram selama ini telah menewaskan 36.000 orang dan memaksa sekitar 2 juta orang mengungsi ke Nigeria. Sejak 2015, negara-negara di kawasan itu sudah bekerja sama dalam koalisi Pasukan Gabungan Multinasional di Danau Chad dan dibantu masyarakat lokal yang bersatu membentuk kelompok-kelompok yang sering main hakim sendiri.
Menurut laporan Amnesti Internasional bulan Desember lalu, di Kamerun, gejolak kekerasan meningkat pada 2019 dan awal 2020. Sedikitnya 275 orang tewas, mayoritas warga sipil, dalam serangan kelompok jihad pada 2019. Di Niger, 174 tentara tewas dalam tiga serangan yang terjadi pada Januari dan Desember. (AFP/REUTERS)