Ikuti Saran Trump di Televisi, Warga AS Tewas akibat Minum Obat Tanpa Resep
Si istri, kepada televisi NBC, mengaku menonton pernyataan Trump di televisi yang membahas potensi klorokuin sebagai obat Covid-19. Pekan lalu, melalui Twitter, Trump menyatakan klorokuin bisa menjadi obat Covid-19.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Alih-alih terlindung dari pandemi Covid-19, pasangan suami istri berusia sekitar 60 tahun asal Arizona, Amerika Serikat, malah berujung duka gara-gara sembarangan mengonsumsi klorokuin, obat penyakit malaria. Nyawa si suami tidak tertolong, sementara si istri kini dalam kritis di rumah sakit.
Situs media BBC News, Selasa (24/3/2020), menyebutkan, berdasarkan pengakuan istri, pasangan suami istri itu meminum obat klorokuin setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan obat itu mampu menjadi penangkal dan menyembuhkan Covid-19.
Suami istri itu lalu ingat kandungan klorokuin juga terdapat pada cairan untuk penggunaan kolam ikan. Segera setelah meminum sedikit klorokuin yang dicampur dengan air, keduanya jatuh sakit.
Si istri, kepada televisi NBC, mengaku menonton pernyataan Trump di televisi yang membahas potensi klorokuin sebagai obat Covid-19. Trump menyatakan, obat itu sudah disetujui Badan Pangan dan Obat-obatan AS (FDA) sebagai obat malaria, lupus, dan radang sendi. Namun, ternyata belum terbukti mampu menyembuhkan Covid-19.
”Kami menonton konferensi pers itu. Sering diputar ulang di televisi. Trump selalu bilang itu obatnya. Kami berdua sangat takut sakit, jadi minum klorokuin,” kata si istri.
Sampai saat ini terdapat sedikitnya 46.548 kasus positif Covid-19 di seluruh wilayah AS, dan 592 orang di antaranya tewas.
Sebelum pandemi Covid-19 muncul, pasangan suami istri itu sering menggunakan klorokuin sebagai obat untuk kolam ikan koi mereka. Dan karena jarang dipakai, mereka masih menyimpan sisanya di gudang. Masalahnya, formula obat yang dipakai untuk kolam ikan koi itu berbeda dengan obat yang dipakai untuk menyembuhkan malaria.
Pakar penyakit menular AS dan anggota dari gugus tugas Covid-19 di Gedung Putih, Anthony Fauci, menyatakan bahwa Trump mendengar dua obat itu dari laporan-laporan yang tidak benar.
Mereka mencampur sedikit cairan klorokuin itu dengan air, lalu kemudian meminumnya. Sekitar 20 menit kemudian, mereka jatuh sakit. ”Saya muntah-muntah, dan suami saya jadi susah bernapas,” kata si istri.
Sang suami dilarikan ke rumah sakit, tetapi tidak tertolong. Pakar kesehatan di kelompok kesehatan, Banner Health, menegaskan bahwa klorokuin yang selama ini dipakai sebagai obat malaria sebaiknya tidak digunakan untuk mengobati atau menjadi obat pencegah Covid-19.
Sampai sekarang memang belum ada obat yang secara khusus mampu menyembuhkan pasien positif Covid-19 ataupun vaksinnya. Karena panik dan bingung, masyarakat berusaha mencari cara sendiri untuk mencegah atau mengobati diri sendiri. ”Tetapi, mengonsumsi obat tanpa rekomendasi dokter sangat berbahaya,” sebut kelompok kesehatan tersebut.
Pekan lalu, melalui Twitter, Trump menyatakan, klorokuin bisa menjadi obat Covid-19. Bahkan, jika diminum bersama dengan antibiotik azithromycin, Trump meyakini bahwa obat tersebut akan menjadi terobosan baru yang mengubah sejarah dunia obat-obatan.
”Kita akan bisa memproduksi obat itu dengan cepat dan segera tersedia bagi publik. Ini berkat kerja keras FDA yang kemudian menyetujui obat itu. Sudah disetujui,” kata Trump di Gedung Putih.
Namun, FDA kemudian mengklarifikasi bahwa klorokuin belum disetujui. Mereka juga menegaskan, sampai sekarang belum ada obat apa pun untuk mengobati atau mengantisipasi Covid-19.
Pakar penyakit menular AS yang merupakan anggota dari gugus tugas Covid-19 di Gedung Putih, Anthony Fauci, menyatakan bahwa Trump mendengar dua obat itu dari laporan-laporan yang tidak benar.
Sebelum kasus di AS itu, kasus serupa terjadi di Nigeria, pekan lalu. Pemerintah Nigeria mengeluarkan larangan mengonsumsi obat sembarangan setelah ada laporan tiga pasien keracunan klorokuin di rumah sakit di Lagos. Akibat pernyataan Trump itu pula, persediaan klorokuin di apotik-apotik setempat habis karena diborong masyarakat.
Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria menegaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyetujui penggunaan klorokuin sebagai obat Covid-19. ”Mohon tidak sembarangan minum obat karena bisa berakibat fatal sakit parah, bahkan kematian,” sebut pernyataan lembaga itu.