Negara-negara Siapkan Stimulus Triliunan Dollar AS, Terbesar sejak Perang Dunia II
Inilah untuk pertama kalinya ECB membeli reksa dana dan surat utang dari lembaga nonkeuangan. Keputusan ECB membuat euro menjadi satu-satunya mata uang yang tidak melemah terhadap dollar AS.
Oleh
Kris Mada
·5 menit baca
AFP/ANGELA WEISS
Warga mengantre masuk sebuah pusat perbelanjaan di Brooklyn, New York, 16 Maret 2020. Pemerintah Amerika Serikat menyiapkan paket kebijakan bernilai sedikitnya 1 triliun dollar AS, sebesar 250 miliar dollar AS di antaranya untuk bantuan langsung tunai di tengah dampak ekonomi akibat Covid-19.
WASHINGTON, KAMIS — Wabah korona memaksa negara-negara di dunia meluncurkan paket-paket stimulus yang—jika ditotal—terbesar sejak Perang Dunia II berakhir. Pemerintah dan bank sentral di sejumlah negara menyiapkan paket kebijakan bernilai triliunan dollar Amerika Serikat demi mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi SARS- CoV-2 pemicu Covid-19. Bantuan langsung tunai hingga talangan perusahaan menjadi bagian dari stimulus-stimulus itu.
Hingga Kamis (19/3/2020), pandemi Covid-19 telah menyebar ke 172 negara dan wilayah dengan penderita lebih dari 200.000 orang dan korban tewas di atas 9.000 jiwa. ”Kita hidup di masa yang menantang dan tidak biasa. Saya tak mampu memberikan prakiraan arah ekonomi,” kata Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe.
Pada Rabu malam waktu Washington atau Kamis pagi WIB, Senat AS mengesahkan paket darurat 100 miliar dollar AS. Pekan lalu, AS mengesahkan paket total 258,3 miliar dollar AS dalam bentuk pembebasan pajak, fasilitas pinjaman hingga 50 miliar dollar AS, dan dana darurat 8,3 miliar dollar AS. Dengan tambahan 100 miliar dollar AS, Washington menyediakan paket pangan, pembebasan biaya pemeriksaan, dan jaminan kesehatan.
Gedung Putih dan parlemen juga mulai membahas paket kebijakan bernilai sedikitnya 1 triliun dollar AS. Dari paket itu, sebanyak 250 miliar dollar AS diusulkan guna mendanai bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga. BLT direncanakan diberikan awal April dan pertengahan Mei 2020. Jumlah BLT disesuaikan dengan besaran penghasilan setiap keluarga.
AP PHOTO/JOHN MINCHILLO
Pengunjung di kantor Departemen Tenaga Kerja AS hanya ditemui di depan pintu oleh pegawai karena kantor ditutup terkait kekhawatiran tentang penyebaran virus korona baru di New York, AS, Rabu (18/3/2020). Permohonan untuk mendapatkan bantuan bagi penganggur meningkat di beberapa negara bagian di AS di tengah guncangan ekonomi akibat wabah korona baru.
Kementerian Keuangan AS juga mengusulkan dana talangan 50 miliar dollar AS untuk maskapai penerbangan, 150 miliar dollar AS untuk menjamin pinjaman sektor terdampak, dan 300 miliar dollar AS untuk usaha kecil menengah. Usulan itu mempertimbangkan potensi ledakan kredit macet gara-gara krisis akibat korona.
”Saya tidak akan meliburkan Senat sampai mengesahkan paket lebih kuat,” kata ketua mayoritas di Senat, Mitch McConnell.
Gedung Putih juga mengusulkan 46 miliar dollar AS untuk biaya kesehatan tentara dan veteran. Dana itu akan dialokasikan pula untuk membuat 13 pusat karantina bagi imigran serta penggantian kerugian 500 juta dollar AS bagi perusahaan kereta AS, Amtrak.
AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS
Seorang perempuan membaca reklame berisi upaya pencegahan penularan Covid-19 di stasiun DC Metro di Washington, DC, AS, 10 Maret 2020.
Sementara Fraksi Demokrat di Senat hanya mengusulkan paket baru senilai 750 miliar dollar AS. Dana itu, antara lain, digunakan untuk keperluan operasional rumah sakit sebesar 400 miliar dollar AS. Sementara 350 miliar dollar AS lagi untuk BLT dan aneka bantuan darurat lain bagi warga. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi juga mengatakan, cara tercepat untuk memenuhi jadwal adalah pelibatan empat pemimpin dari Partai Demokrat dan Republik dalam negosiasi.
Upaya bank sentral
Adapun bank sentral AS, The Fed, mulai mengaktifkan protokol penanganan krisis. Setelah memangkas suku bunga acuan, Fed akan membeli surat utang yang diterbitkan perusahaan. Fed siap menyuntikkan hingga 10 miliar dollar AS ke pasar demi menjaga pasar reksa dana bernilai 3,8 triliun dollar AS.
Bank Sentral Eropa (ECB) untuk pertama kalinya membeli reksa dana dan surat utang dari lembaga nonkeuangan.
Langkah serupa dilakukan Bank Sentral Jepang (BOJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB). BOJ menyiapkan 12 miliar dollar AS untuk membeli surat utang dan reksa dana. Sementara ECB berjanji membeli surat utang senilai total 820 miliar dollar AS sepanjang 2020. Bahkan, ECB masih berpeluang menambah kuota pembelian hingga 300 miliar dollar AS lagi.
”Tidak ada batasan untuk komitmen pada euro. Kami yakin menggunakan semua perangkat sesuai mandat,” kata Presiden ECB Christine Lagarde.
AFP/DANIEL ROLAND
Markas Bank Sentral Eropa (ECB) dalam foto bertanggal 12 Maret 2020 di Frankfurt am Main, Jerman.
Pembelian akan dilakukan sampai krisis selesai. Inilah untuk pertama kalinya ECB membeli reksa dana dan surat utang dari lembaga nonkeuangan. Keputusan ECB membuat euro menjadi satu-satunya mata uang yang tidak melemah terhadap dollar AS.
Menteri Keuangan Yunani Christos Staikouras bersyukur atas keputusan ECB yang membeli surat utang pemerintah Yunani senilai 12 miliar euro. Sementara Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier menilai keputusan itu menunjukkan Eropa akan bisa melewati krisis ini. ”Saya berharap langkah ini dipahami bursa bahwa Eropa akan melindungi kepentingannya dan bisa melewati krisis ini,” ujarnya.
Langkah cepat juga didorong oleh Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pemerintahnya akan menyalurkan bantuan langsung tunai senilai total 18,6 miliar dollar AS bagi keluarga dan usaha bisnis yang terdampak langsung wabah Covid-19.
AFP/JEFF KOWALSKY
Truk-truk mengantre di pintu bea dan cukai Badan Imigrasi Amerika Serikat di Jembatan Ambassador yang menghubungkan Windsor, Kanada, dan Detroit, Michigan, AS, Rabu (18/3/2020), di Detroit, Michigan, AS. Presiden AS Donald Trump mengumumkan penutupan perbatasan AS-Kanada untuk tujuan yang tidak terlalu mendesak di tengah meningkatnya penyebaran Covid-19.
Jumlah anggaran itu dimungkinkan bertambah jika wabah Covid-19 semakin parah. Pemerintah Kanada akan memberikan bantuan tambahan sebesar 38 miliar dollar AS untuk bisnis dan rumah tangga melalui penangguhan pajak. ”Warga Kanada tidak perlu khawatir membayar sewa atau membeli bahan makanan selama masa sulit ini,” kata Trudeau.
Dari Singapura dilaporkan, negeri itu diproyeksikan harus siap menghadapi kemungkinan resesi setahun penuh pertamanya dalam hampir dua dasawarsa. Ancaman itu semakin nyata terkait penutupan wilayah Malaysia sebagai respons atas wabah Covid-19 selama dua pekan hingga akhir bulan ini.
Penutupan wilayah tersebut memotong sumber tenaga kerja sekaligus bahan-bahan pokok utama di saat Singapura juga harus berjuang menghadapi wabah Covid-19.
REUTERS/EDGAR SU
Gabungan dua foto suasana di Woodlands Causeway antara Singapura dan Malaysia, sebelum (foto atas) dan setelah Malaysia memberlakukan penutupan wilayah negaranya terkait wabah Covid-19 pada Selasa, 17 Maret 2020 (foto atas), dan Rabu, 18 Maret 2020.
Singapura memang telah dipuji secara luas atas langkah-langkah mereka dalam menanggulangi wabah Covid-19. Namun, wabah di negara-negara lain di Asia Tenggara menambah tekanan pada ekonomi Singapura. Hal ini berarti menjadi syarat peluang terjadinya resesi tahun ini dan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya.
”Kondisi keuangan semakin ketat dalam beberapa pekan terakhir dan penguncian yang diberlakukan oleh negara-negara untuk menahan wabah Covid-19 berarti resesi di Singapura tidak dapat dihindari,” kata ekonom ANZ, Khoon Goh.
Sebagian besar ekonom telah menguatkan ekspektasi mereka terhadap Otoritas Moneter Singapura untuk memperlonggar kebijakannya. Pelonggaran kebijakan ini diharapkan dilakukan segera. Jika sebelumnya tinjauan itu diperlukan pada April, kini desakan kebijakan pelonggaran oleh bank sentral diharapkan terjadi pada pekan-pekan ini. (AFP/AP/REUTERS/BEN)