logo Kompas.id
InternasionalSerba Terbatas Jaga Kedaulatan
Iklan

Serba Terbatas Jaga Kedaulatan

Di tengah keterbatasan, Badan Keamanan Laut harus memutar otak untuk mengamankan perairan Indonesia. Tidak jarang, mereka hanya bermodalkan nyali saat menghadapi penyusup. Namun, apa pun harus dilakukan Bakamla.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/F_uO-YP_nTjWrv5gs_rA3Co5c4s=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F71dde8bc-ed69-463c-b0f5-1056c43d4be2_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Kapal negara Pulau Nipah-321 berangkat dari Pelabuhan Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (7/3/2020), untuk mengamankan Laut Natuna Utara dari gangguan kapal asing. Bersama dengan KN Pulau Marore-322, kedua kapal tersebut akan mengamankan nelayan Indonesia yang akan mencari ikan di zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Di tengah keterbatasan, Badan Keamanan Laut harus memutar otak untuk mengamankan perairan Indonesia. Tidak jarang, mereka hanya bermodalkan nyali saat menghadapi penyusup.

Dari pantauan udara pada Senin (9/3/2020), kapal negara Pulau Nipah-321 milik Badan Keamanan Laut terlihat mengawal 30 kapal yang diawaki 900 nelayan asal pantai utara Tegal, Jawa Tengah. Kapal-kapal nelayan itu diperkirakan tiba di Laut Natuna Utara dalam 7-10 hari sejak diberangkatkan dari Tegal, Rabu (4/3/2020). Selanjutnya, Bakamla akan mengawal mereka menuju zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000