Panti Jompo di Seattle Tak Punya Alat Uji untuk Karyawan
Panti jompo di Seattle yang menjadi pusat wabah virus korona di Amerika Serikat mengatakan, Senin (9/3/2020), bahwa panti tersebut tidak memiliki peralatan untuk menguji 65 karyawan panti.

Petugas medis membawa tandu berjalan dari ambulans menuju Life Care Center di Kirkland, Washington, Amerika Serikat, di mana salah seorang warga di sana positif didiagnosis Covid-19, Sabtu (29/2/2020).
SEATTLE, SELASA — Panti jompo di Seattle, Amerika Serikat, yang menjadi pusat wabah virus korona di negara itu, Senin (9/3/2020), mengatakan, panti tersebut tidak memiliki peralatan untuk menguji 65 karyawan panti yang menunjukkan gejala virus yang telah menewaskan 13 pasien di panti tersebut.
Sebanyak 65 karyawan dari 180 karyawan panti jompo atau Life Care Center tersebut mengalami sakit dengan gejala-gejala yang menyerupai Covid-19. Tim perawat dan dokter kini sedang membantu merawat 53 pasien di pantai jompo.
Kirkland, Washington, menjadi penyumbang lebih dari setengah dari jumlah kematian akibat Covid-19 di AS. Semua pasien panti jompo diuji, tetapi tidak jelas mengapa tidak diberikan alat uji untuk para karyawan bahkan ketika Universitas Washington menawarkan untuk memproses tes.
”Kami ingin lebih banyak alat uji untuk menguji karyawan,” kata juru bicara Life Care Center, Tim Killian. Dia tidak tahu mengapa alat uji untuk karyawan panti jompo itu tidak diberikan. ”Kami telah meminta ke berbagai lembaga pemerintah yang memasok kami dengan alat uji tersebut,” kata Killian.
Sebanyak 26 dari 120 pasien panti jompo telah meninggal sejak 19 Februari 2020. Sebanyak 13 dari 15 otopsi yang dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa Covid-19 menjadi penyebab kematian mereka. Sebanyak 21 penghuni panti jompo tersebut, termasuk mereka yang sekarang di rumah sakit, dinyatakan positif terkena Covid-19.
Baca juga: Lawan Covid-19, Perancis Larang Pertemuan Lebih dari 1.000 Orang
Wabah Covid-19 telah menunjukkan seberapa cepat virus menyebar melalui penduduk lansia dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kondisi kesehatan yang menurun. Dua panti jompo lain di wilayah Seattle telah melaporkan, setidaknya dua pasien dan satu karyawan menderita Covid-19.
Fakultas Kedokteran Universitas Washington mengatakan, Senin lalu, bahwa mereka dapat menguji semua karyawan panti jompo. Pengujian laboratorium saat ini hanya bisa dilakukan untuk 500 spesimen sehari, tetapi sebenarnya mereka memiliki kapasitas untuk melakukan lebih dari 1.000 tes sehari.
”Kami senang melakukan pengujian jika mereka bisa mendapatkan sampel dan mengirimkannya melalui Departemen Laboratorium Kedokteran Universitas Washington,” kata Alex Greninger, Asisten Direktur Laboratorium Virologi Klinik Kedokteran Universitas Washington.
Dia tidak tahu mengapa panti jompo tersebut tidak menerima alat uji untuk karyawan. Alasan umum mengapa pengujian tidak dilakukan segera adalah karena kurangnya orang untuk mengambil spesimen dan membawanya ke laboratorium Universitas Washington.

Mengalir kembali
Dari Detroit, AS, dilaporkan bahwa ribuan penduduk Detroit yang layanan air-nya diputus karena tidak membayar tagihan akan dialirkan kembali airnya ke dalam rumah mereka agar bisa mencuci tangan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Rencana mengalirkan kembali layanan air tersebut akan berlaku selama wabah Covid-19 ini. Juru bicara Departemen Air dan Pembuangan Limbah Detroit mengatakan ada sekitar 3.000 rumah tangga di Detroit yang layanan airnya diputus.
Menurut kantor Gubernur Gretchen Whitmer, negara bagian yang akan menanggung biaya penyambungan kembali layanan air selama 30 hari pertama sesuai rencana. Setelah itu, pelanggan dapat meneruskan layanan dengan membayar 25 dollar AS (Rp 350.000) per bulan.
Bagi kebanyakan orang, Covid-19 hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Bagi sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia.
Baca juga: Inilah Kebijakan Negara-negara Menghadapi Wabah Covid-19
Sebagian besar orang berhasil pulih dari Covid-19 ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dengan penyakit ringan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu, sementara mereka yang sakit parah mungkin membutuhkan tiga minggu hingga enam minggu untuk pulih. Di daratan China, tempat virus pertama kali meledak, lebih dari 80.000 orang telah didiagnosis dan lebih dari 58.000 orang sejauh ini telah pulih.
Lebih dari 500 kasus Covid-19 telah dilaporkan di AS. ”Kita tahu bahwa mencuci tangan adalah upaya pertahanan penting terhadap virus ini,” kata Gary Brown, Direktur Departemen Air Detroit.
Dalam rilis Departemen Air Detroit disebutkan bahwa layanan air bagi pelanggan di Detroit yang masih berutang akan tetap dilayani sampai situasi Covid-19 terkendali. Pelanggan kemudian akan dialihkan ke program bantuan atau ke paket pembayaran.

Kapal pesiar Grand Princess
Menunggu
Dari Oakland, California, AS, dilaporkan, kapal pesiar Grand Princess terpaksa menunggu selama berhari-hari di lepas pantai California. Sekelompok penumpang yang terjangkit Covid-19 tiba di Pelabuhan Oakland Senin kemarin. Puluhan penumpang berangkat ke pangkalan militer di mana mereka akan dikarantina atau untuk kembali ke negara asal mereka.
Kapal pesiar Grand Princess ditarik ke Pelabuhan Oakland dengan lebih dari 3.500 penumpang dan kru di atas kapal. Sebanyak 21 dikonfirmasi terinfeksi Covid-19. Penumpang yang berada di balkon kapal melambaikan tangan dan beberapa orang meninggalkan kabin di mana mereka sebelumnya diisolasi untuk pergi ke geladak.
Baca juga: Makin Banyak Negara Terkena Virus Korona
Ketika kapal berlayar di bawah Jembatan Golden Gate untuk memasuki pelabuhan, penumpang Karen Schwartz Dever mengatakan, ”Semua orang berteriak dan bertepuk tangan.”
Shawn Boyd, juru bicara Kantor Layanan Darurat California, mengatakan bahwa 23 orang yang membutuhkan perawatan medis telah dikeluarkan dari kapal pada Senin sore, tetapi tidak jelas berapa banyak dari mereka yang dinyatakan positif terkena virus.
Tayangan TV secara langsung menunjukkan satu penumpang, seorang lelaki tua yang mengenakan masker sedang ditandu dan dibawa ke ambulans. Para pejabat mengatakan bahwa upaya menurunkan penumpang dari kapal pesiar ini akan memakan waktu hingga tiga hari.
”Tujuan kami pada dasarnya untuk menurunkan sekitar setengah penumpang hari ini. Semua orang akan disaring pada hari ini, "kata Robert Kadlec, asisten sekretaris layanan kesehatan dan layanan kemanusiaan.
Sebanyak 240 warga Kanada di kapal meninggalkan kapal dan berdiri di luar dua tenda yang memajang bendera Kanada. Kanada dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang mengirimkan penerbangan sewa untuk mengambil warga mereka.
Baca juga: Dunia Kekurangan Stok Masker
Penumpang AS akan diterbangkan atau diangkut dengan bus dari pelabuhan dan menuju pangkalan di California, Texas, dan Georgia untuk pengujian dan karantina 14 hari. Kapal itu membawa penumpang dan kru dari 54 negara.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan bahwa sekitar 1.100 kru kapal, 19 di antaranya dinyatakan positif Covid-19 akan dikarantina dan dirawat di atas kapal yang akan berlabuh di tempat lain setelah penumpang diturunkan.

Kapal pesiar Grand Princess sedang berlayar ke Hawaii, Februari 2020.
Tunda perjalanan
Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El Othmani mengumumkan pada hari Selasa (10/3/2020) pagi bahwa Maroko menunda semua perjalanan ke dan dari Italia di tengah kekhawatiran merebaknya Covid-19.
”Karena penyebaran virus korona di Italia, Pemerintah Maroko memutuskan untuk menangguhkan semua perjalanan ke dan dari Italia hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tulis Saad Eddine El Othmani itu di akun Twitter-nya.
Baca juga: China Serukan Solidaritas Kawasan
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan, Senin (9/3/2020), bahwa Italia akan ditutup hingga bulan depan setelah di Italia terdapat 9.172 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi dan mengakibatkan 463 kematian.
Sementara itu, di China daratan memiliki 19 kasus baru pada Senin lalu. Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, Selasa (10/3/2020), bahwa jumlah tersebut turun dari 40 kasus sehari sebelumnya.
Hingga saat ini, jumlah total kasus yang terkonfirmasi di China daratan sejauh ini menjadi 80.754 kasus dan yang meninggal mencapai 3.136 orang pada akhir Senin lalu. Jumlah ini naik 17 dari hari sebelumnya.
Provinsi Hubei, China, yang menjadi pusat wabah Covid-19, melaporkan 17 kematian baru. Semuanya di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei. (REUTERS/AP/AFP)