Perdebatan tentang ”status” bitcoin-sebagai mata uang atau komoditas-menarik diikuti. Aturan-aturan yang diterapkan dan mengiringi penggunaannya bakal menentukan masa depan produk-produk kripto.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
Bagaimana mendefinisikan bitcoin dan koin digital lainnya dapat menentukan aturan atas produk-produk itu secara global. Pada gilirannya, aturan-aturan yang diterapkan dan mengiringi penggunaannya bakal menentukan: apakah produk-produk kripto itu bakal ”melompat” dari posisi mereka saat ini menjadi bagian dari aset utama, seperti aneka produk keuangan yang telah ada dan mengglobal.
Bitcoin adalah mata uang, bukan? Ya, bitcoin dapat digunakan untuk membeli, menjual, dan menjadi ukuran nilai atau harga barang-barang, seperti halnya dollar AS dan euro. Bagaimana status bitcoin, apakah layaknya sebuah komoditas? Kalau dipikir-pikir, ”peran” bitcoin layaknya minyak dan emas, sesuatu yang dapat dibeli dan dijual di pasar tunai atau di pasar derivatif.
Perdebatan tentang ”status” bitcoin—mata uang atau komoditas—mungkin terlihat abstrak. Namun, bertambahnya ketertarikan dari kalangan ekonom hingga pengacara membuka kemungkinan, kesempatan, sekaligus aneka implikasi atas masa depan mata uang kripto, seperti bitcoin.
Bagaimana regulator memperlakukan mata uang kripto? Di AS, pengawas federal mengatakan, mereka melihat unsur-unsur yang ada dan dipraktikkan terkait mata yang kripto, seperti bitcoin, baik sekuritas maupun komoditas. Namun, belum ada aturan baku atas produk-produk itu.
Kondisi relatif sama juga terlihat di Eropa. Uni Eropa akan menguraikan kerangka kerja tahun ini. Hal itu membuka kemungkinan mata uang kripto dimasukkan dalam aturan yang sudah berlaku atau benar-benar diatur dengan seperangkat aturan baru.
Bagi para investor dan pelaku pasar, aturan tentang bitcoin dan produk-produk serupa akan memiliki konsekuensi serius. Pasar komoditas beroperasi dengan pengawasan regulasi yang relatif sedikit. Sedangkan sekuritas, di sisi lain, biasanya tunduk pada aturan yang lebih memberatkan pada transparansi harga, pelaporan perdagangan, dan praktik penyalahgunaan di pasar.
Bagi para investor dan pelaku pasar, aturan tentang bitcoin dan produk-produk serupa akan memiliki konsekuensi serius.
”Ketika kita akan melalui proses keamanan, kita menghabiskan banyak biaya dan pengacara untuk memastikan kesesuaian kita,” kata Benjamin Tsai, Presiden Wave Financial, manajer investasi di Los Angeles yang mengawasi produk kripto senilai 40 juta dollar AS.
Krisis identitas
Kondisi yang dapat disebut sebagai krisis identitas mata uang kripto, seperti bitcoin, terjadi ketika produk-produk itu dilihat seperti alat pembayaran, tetapi belakangan semakin tidak mirip mata uang, seperti dollar AS, euro, atau lainnya. Volatilitas tinggi membuat orang enggan menyimpannya. Jaringan yang lambat dan biaya transfer tinggi membuat produk, seperti bitcoin, cenderung minim digunakan untuk alat pembayaran.
Pasar pinjaman bitcoin yang makin populer justru menawarkan petunjuk karakternya. Pinjaman bitcoin menawarkan jalur kredit kepada perusahaan kripto, seperti pemroses pembayaran atau penambang. Pelaku pasar ada yang menggunakan bitcoin sebagai jaminan untuk meminjam uang tunai. Bagi mereka yang meminjamkan uang, imbal hasil yang relatif tinggi adalah tawaran yang menarik di era suku bunga rendah.
Karakteristik utama pasar ini, seperti penentuan harga pasar dan motivasi untuk mencari likuiditas, mencerminkan praktik bisnis komoditas. Sejumlah pelaku pasar menyatakan penunjukan produk kripto sebagai instrumen keuangan yang mirip dengan sekuritas mungkin positif. Asal pengawasan yang ketat diberlakukan, plus diimbangi dengan pemasaran sekaligus pemanfaatan dalam lingkup investor yang semakin luas. (REUTERS)