Sopir bus bersalah dalam kecelakaan itu karena menyeberang rel tanpa mengecek seberapa dekat jarak kereta yang datang melewati pelintasan tersebut.
Oleh
Elok Diyah Messwati
·2 menit baca
KARACHI, SABTU — Kereta api Pakistan Express menabrak bus penumpang di sebuah pelintasan, Jumat (28/2/2020) malam. Kecelakaan tersebut menewaskan 19 orang dan mencederai 28 orang lainnya.
Kepala Polisi Distrik Rohri, Pakistan, Irfan Ali Sammu, Sabtu (29/2/2020), mengatakan, sopir bus bersalah dalam kecelakaan itu karena menyeberang rel tanpa mengecek seberapa dekat jarak kereta yang datang melewati pelintasan tersebut. Korban tewas dan terluka adalah para penumpang bus dan kereta api.
Kecelakaan yang melibatkan kereta api dan bus terjadi di dekat Distrik Rohri, sekitar 470 kilometer di utara Karachi, Pakistan selatan. Bus itu terbelah menjadi tiga bagian.
Petugas penyelamat menghadapi kesulitan sepanjang malam untuk menemukan jenazah yang berserakan di sepanjang 400 meter lintasan kereta api tersebut.
Sammu mengatakan, para petugas penyelamat menghadapi kesulitan sepanjang malam untuk menemukan jenazah yang berserakan di sepanjang 400 meter lintasan kereta api tersebut.
Perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas dan terluka. Mereka dipindahkan ke dua rumah sakit terdekat. Tujuh orang tewas di rumah sakit dan beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Sammu mengatakan, kereta penumpang Pakistan Express tersebut sedang dalam perjalanan dari Karachi, Provinsi Sindh, ke Rawalpindi, Provinsi Punjab.
Beda jumlah
Di saat Kepolisian Pakistan menyebut jumlah korban luka-luka ada 28 orang, pejabat kereta api Pakistan, Tariq Kolachi, justru menyebut bahwa jumlah korban yang mengalami cedera ada 43 orang. Perbedaan angka atau jumlah korban seperti itu tidak jarang terjadi setelah kecelakaan di Pakistan.
Kecelakaan kereta api sering terjadi di Pakistan, terutama karena penegakan standar keselamatan yang tidak memadai, sistem kereta api yang tidak dipelihara dengan baik, dan kelalaian pengemudi mobil atau bus saat melewati pelintasan kereta api.
Pada Oktober 2019 terjadi kebakaran di atas kereta api yang disebabkan oleh kompor gas yang meledak di sebuah kereta di Provinsi Punjab, Pakistan timur. Kompor gas itu meledak ketika penumpang memasak makanan dengan menggunakan gas di kereta. Ledakan tersebut menewaskan 74 orang.
Para korban selamat mengatakan, setelah insiden ledakan tersebut, kereta api baru berhenti setelah 20 menit kejadian. Hal itu dilaporkan karena kondisi rem kereta yang tidak memadai, tetapi hal tersebut masih dipertentangkan. (AP)