Pelabuhan laut dalam yang dibangun China itu terdapat di Koh Kong, di sebelah barat pangkalan udara Dara Sakor. Pelabuhan laut itu dilaporkan memiliki kemampuan untuk menampung kapal perang jenis fregat dan jet tempur.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
DARA SAKOR, KAMIS— Jika rampung dibangun di sebuah pesisir pantai terpencil tahun ini, Bandara Internasional Dara Sakor akan menjadi landasan pacu terpanjang di Kamboja. Bandara itu akan dilengkapi dengan fasilitas modern dan bentuk teluk yang disukai para pilot jet tempur.
Media Amerika Serikat, The New York Times (NYT), baru-baru ini melaporkan, tak jauh dari pangkalan, para pekerja menebang pohon di sebuah taman nasional. Penebangan pohon itu untuk membuka akses jalan dari dan ke pelabuhan yang cukup dalam untuk menampung kapal-kapal angkatan laut.
Sedang The Wall Street Journal (WSJ) menambahkan, pelabuhan laut dalam yang dibangun China itu terdapat di Koh Kong, di sebelah barat pangkalan udara. Pelabuhan laut itu dilaporkan memiliki kemampuan untuk menampung kapal perang jenis fregat dan jet tempur.
Rupanya perusahaan China, Union Development Group, yang memiliki koneksi politik kuat, membangun dua fasilitas tersebut. Menurut Union, semua fasilitas dibangun untuk warga sipil. Namun, besarnya skala kesepakatan penyerahan tanah di Dara Sakor (menguasai 20 persen garis pantai Kamboja untuk masa sewa 99 tahun) menimbukan banyak tanya.
Aktivitas di Dara Sakor dan proyek-proyek China terdekat lainnya di kawasan Dara Sakor Seashore Resort Long Term Project, menurut NYT, menimbulkan ketakutan bahwa Beijing mungkin berniat mengubah negara kecil di Asia Tenggara itu menjadi pos terdepan militer de facto.
Berbagai kalangan diplomatik dan militer mengungkapkan, China secara diam-diam dan tersembunyi sedang membangun pangkalan militer di Kamboja. Kehadiran pangkalan militer China di Kamboja itu dikhawatirkan akan mengundang kekuatan besar lain untuk berebut pengaruh keamanan dan militer di kawasan Asia Tenggara. Hal itu tentu saja meresahkan banyak kalangan, termasuk Indonesia.
Mengapa China muncul di tengah hutan untuk membangun landasan pacu? Ini akan memungkinkan China untuk memproyeksikan kekuatan udaranya melalui wilayah itu.
Lebih-lebih, gencar dan luasnya pembangunan China (di pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan hingga melintasi Samudra Hindia, bahkan hingga ke pangkalan militer Beijing pertama di luar negeri, yaitu di Djibouti, Tanduk Afrika) telah meningkatkan kekhawatiran tentang ambisi militer China pada saat kehadiran Amerika Serikat di wilayah tersebut berkurang.
”Mengapa China muncul di tengah hutan untuk membangun landasan pacu?” ujar Sophal Ear, ilmuwan politik di Occidental College di Los Angeles, California, AS. ”Ini akan memungkinkan China untuk memproyeksikan kekuatan udaranya melalui wilayah itu,” katanya kepada NYT.
Menyusuri pantai dari Dara Sakor, pejabat militer AS mengatakan, China telah mencapai kesepakatan hak eksklusif untuk memperluas pangkalan angkatan laut di Kamboja. Beijing menyangkal rencana militer di negara itu.
Letnan Kolonel Dave Eastburn, juru bicara Pentagon, mengatakan, AS khawatir bahwa landasan pacu dan fasilitas pelabuhan di Dara Sakor dibangun untuk keperluan militer. Fasilitas itu jauh melebihi kebutuhan infrastruktur saat ini yang diproyeksikan untuk kegiatan komersial.
”Setiap langkah oleh Pemerintah Kamboja untuk mengundang kehadiran militer asing akan mengganggu perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara,” ujar Kolonel Eastburn kepada NYT.
Landasan pacu Kamboja ”tampaknya jauh lebih panjang dari yang dibutuhkan untuk tujuan komersial atau pesawat terbang normal, dan tentu saja lebih panjang dari yang diperlukan untuk setiap pengembangan wisata yang dibayangkan di sana,” kata seorang pejabat intelijen Australia kepada WSJ.
”Kami memiliki kekhawatiran bahwa China menggunakan taktik yang sama dengan yang digunakan di Laut China Selatan, menciptakan fakta di lapangan hingga sudah terlambat bagi siapa pun untuk menunjukkan penolakan,” ujar pejabat intelijen Australia itu.
Sebuah laporan intelijen AS yang diterbitkan tahun lalu meningkatkan kemungkinan bahwa ”kemunduran Kamboja menuju otokrasi”, ketika Hun Sen mempererat cengkeraman pada kekuasaannya selama 34 tahun, ”dapat menyebabkan kehadiran militer China di negara itu”.
PM Kamboja Hun Sen membantah bahwa dia membiarkan militer China didirikan di Kamboja. Pemerintahnya mengklaim, landasan pacu dan pelabuhan Dara Sakor akan mengubah hutan hujan terpencil itu menjadi pusat logistik global yang akan ”membuat keajaiban menjadi memungkinkan”, seperti yang ditulis dalam promosi Dara Sakor.
Tanda-tanda pengaruh investasi China di Sihanoukville semakin sulit dihindari. Puluhan hotel dan kasino dengan papan nama berbahasa China telah berdiri.
Sementara itu, kota Sihanoukville di pesisir pantai barat daya Kamboja yang sebelumnya sepi kini telah berubah dengan masuknya investasi China. Namun, laju pembangunan telah memecah warga lokal dan menimbulkan kecurigaan mengenai ambisi China di sana.
Tanda-tanda pengaruh investasi China di Sihanoukville semakin sulit dihindari. Puluhan hotel dan kasino dengan papan nama berbahasa China telah berdiri. Investasi itu mendorong naiknya harga tanah dan pelan-pelan menyingkirkan warga Kamboja sendiri.
China bahkan membangun zona ekonomi khusus di pinggiran kota Sihanoukville sehingga memungkinkan negara itu meningkatkan jalur perdagangannya melalui Kamboja.
Seorang warga lokal You Veasna yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang kaki lima mengaku, kini dirinya tidak bisa lagi bersaing akibat masuknya pengusaha-pengusaha China.
Dalam wawancara dengan ABC, juru bicara Angkatan Bersenjata Kamboja, Jenderal Chhum Sutheat, membantah laporan itu sebagai kabar bohong. ”Sejauh ini Kamboja belum pernah menandatangani perjanjian dengan China untuk menempatkan militernya di Kamboja,” katanya.
”Laporan itu tidak berdasar dan bisa dibilang hanya karangan atau memutarbalikkan informasi untuk memfitnah Kamboja,” ujar Sutheat.