Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak wafat pada Selasa (25/2/2020).
Oleh
Mahdi Muhammad
·2 menit baca
KAIRO, SELASA — Mantan penguasa Mesir, Hosni Mubarak, wafat pada Selasa (25/2/2020) petang. Mobarak meninggal pada usia 91 tahun di Rumah Sakit Militer Galaa di Kairo setelah mendapat perawatan intensif selama beberapa hari terakhir.
Wafatnya Hosni Mubarak, penguasa Mesir selama lebih dari tiga dekade itu, dibenarkan oleh Jenderal Mounir Thabet, saudara ipar Mobarak.
Thabet, yang merupakan mantan petinggi militer Mesir, mengonfirmasi bahwa seluruh keluarga Mubarak saat ini berada di rumah sakit. Dia juga menyatakan Kantor Kepresidenan Mesir telah menyatakan akan mempersiapkan upacara pemakaman bagi Mubarak.
Tumbang
Mubarak, seperti halnya Soeharto di Indonesia, tumbang oleh aksi demonstrasi pada tahun 2011 setelah berkuasa lebih dari 30 tahun. Dua bulan setelah ditumbangkan massa ”Arab Spring”, Mubarak ditangkap dan mendekam di dalam penjara setelah dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2012.
Dia didakwa telah menggunakan kekuasaannya untuk melakukan pembunuhan terhadap 239 demonstran yang mengiring gelombang ”Musim Semi Arab” itu.
Mubarak mengajukan peninjauan kembali atas vonis yang dijatuhkan kepadanya. Sidang pun diulang dan tahun 2017 dia dinyatakan bebas dari tuduhan pembunuhan terhadap ratusan demonstran Mesir pada 2011.
Namun, pada 2015, dia kembali ke pengadilan bersama dua putranya karena dugaan korupsi penggunaan uang negara untuk kepentingan perbaikan properti milik keluarga mereka. Ketiganya dinyatakan bersalah dan dihukum penjara 3 tahun.
Sebagian rakyat Mesir yang hidup pada era Mubarak berkuasa menilai masa pemerintahan Mubarak sebagai periode gelap demokrasi—bahkan memiliki kecenderungan bertindak sebagai pemimpin yang otoriter—dan juga mengguritanya praktik kronisme di seluruh pelosok negeri.