Wabah Covid-19 yang berpusat di China telah berdampak pada perekonomian global. Rantai pasokan yang terganggu membuat pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
AP PHOTO/KOJI SASAHARA
Warga berjalan di sebuah jalan di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020). Kinerja ekonomi Jepang menyusut pada laju tahunan 6,3 persen pada periode Oktober-Desember. Selain bencana alam, penyusutan itu juga dipengaruhi oleh menurunnya belanja konsumen.
SHANGHAI, SENIN – Dua kekuatan ekonomi Asia, yakni Jepang dan Singapura, berada di ambang resesi menyusul terganggunya industri pariwisata dan rantai pasok di seluruh dunia oleh pembatasan Pemerintah China yang lebih ketat untuk mengendalikan wabah Covid-19, Senin (17/2/2020).
Hal itu menjadi peringatan setelah kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman, melaporkan pertumbuhan nol persen pada kuartal terakhir 2019. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memberi peringatan bahwa epidemi Covid-19 bisa merusak aktivitas ekonomi global tahun ini.
Di Jepang, dampak ekonomi wabah Covid-19 diperkirakan sudah terlihat pada kuartal pertama 2020. Pukulan terhadap ekonomi ini dikhawatirkan bisa merapuhkan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia itu.
Di tengah kekhawatiran akan dampak epidemi Covid-19 terhadap ekonomi, kabinet Jepang merilis data ekonomi yang telah disesuaikan pada Senin. Produk domestik bruto (PDB) Jepang mengalami kontraksi 1,6 persen pada kuartal keempat 2019 akibat konsumsi yang menurun setelah tingkat pajak dinaikkan dan faktor badai.
Sebuah mesin derek bongkar-muat kontainer di Pelabuhan Tokyo, Jepang, 23 Januari 2020.
Kontraksi kuartalan tersebut, dari kuartal ketiga ke kuartal keempat, merupakan yang paling parah sejak 2014. Kontraksi kuartal keempat itu, jika dihitung sebagai angka tahunan (annualised), ekonomi Jepang menyusut 6,3 persen.
Memukul pariwisata
Apabila penurunan ekonomi tersebut berlangsung selama setahun ke depan, dampaknya tidak terbayangkan. Selama ini Jepang bergantung pada wisatawan China untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Saat ini kunjungan wisatawan telah menurun.
Perusahaan Jepang juga telah menghentikan atau menyesuaikan produksinya akibat gangguan rantai pasokan atau penundaan pekerjaan di China. Konsumsi secara umum menurun seiring orang-orang yang cenderung menghindari kerumunan untuk mencegah tertular virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
"Kekhawatiran ekonomi yang fokus pada ekspor adalah tekanan terus-menerus di tengah virus korona,” kata Jingyi Pan, pakar strategi pasar IG di Singapura.
ROSLAN RAHMAN/AFP
Wisatawan di Singapura yang menggunakan masker untuk mencegah terjangkit COVID-19 berjalan di kawasan Merlion Park, Singapura, Senin (17/2/2020).
Sementara Singapura yang sangat bergantung pada perdagangan telah menurunkan prediksi pertumbuhan ekonominya. Menurut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong, Jumat (14/2), resesi mungkin saja terjadi. Untuk itu, pihaknya pada Selasa ini akan menyampaikan langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menghadapi kemungkinan itu.
Setelah liburan Imlek yang diperpanjang, para pekerja di China perlu kembali bekerja. Akan tetapi, sejumlah kota masih diisolasi, jalanan sepi, dan larangan bepergian diberlakukan di seluruh negeri. Banyak pabrik belum beroperasi sehingga mengganggu rantai pasok banyak produk, mulai produksi telepon pintar hingga mobil di China dan negara-negara lain di dunia.
Banyak pabrik di China belum beroperasi sehingga mengganggu rantai pasok banyak produk, mulai produksi telepon pintar hingga mobil di China dan negara-negara lain di dunia.
Bank sentral China juga memangkas suku bunga untuk pinjaman jangka menengah yang harapannya bisa menurunkan suku bunga acuan untuk menurunkan beban perusahaan yang terdampak oleh wabah Covid-19.
Beijing juga telah mengumumkan rencana pemotongan pajak dan biaya untuk membantu pelaku usaha agar bisa bertahan di tengah guncangan ekonomi sekarang. Meski begitu, banyak ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi China melambat dan lembaga pemeringkat Moody\'s merevisi perkiraan pertumbuhan PDB 2020 China menjadi 5,2 persen atau lebih kecil dari pertumbuhan yang diperlukan untuk menjaga nilai PDB-nya selama lebih dari satu dekade terakhir, yakni 5,7 persen.
Kasus bertambah
Jumlah kasus baru Covid-19 di Provinsi Hubei, China, yang merupakan pusat penyebaran penyakit ini, naik lebih dari 1.933 kasus pada Senin dengan kasus kematian 100 kasus sejak Minggu (16/2). Total kasus Covid-19 di daratan China naik 2.048 kasus menjadi 70.548 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 1.770 kasus.
Hampir 90 persen kasus positif baru itu berada di kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei yang berpenduduk 11 juta jiwa. Wabah Covid-19 telah memaksa ribuan orang menjalani karantina di seluruh dunia.
Di Kamboja, otoritas setempat bekerja keras melacak ratusan penumpang kapal pesiar MW Westerdam yang telah pulang setelah seorang penumpang berkebangsaan Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19 di Malaysia.
TANG CHHIN SOTHY / AFP
Para penumpang kapal pesiar Westerdam turun dari kapal di pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, Sabtu (15/2/2020). Menyusul adanya kasus positif COVID-19 di kapal pesiar Diamond Princess juga satu kasus dari penumpang Westerdam yang mendarat di Kuala Lumpur, Malaysia, muncul kekhawatiran COVID-19 ikut menyebar lewat kapal pesiar di Asia.
Jumlah kasus baru COVID-19 di Provinsi Hubei, China, yang merupakan pusat penyebaran penyakit ini, naik lebih dari 1.933 kasus pada Senin kemarin dengan kasus kematian 100 kasus sejak Minggu (16/2/2020).
Ada lebih dari 100 penumpang asal AS yang telah meninggalkan Kamboja. Dilaporkan juga, 300 penumpang masih berada di Kamboja. ”Saya yakin ada 300 warga AS di hotel di sini termasuk ratusan penumpang warga negara lain. Kami akan diperiksa Kementerian Kesehatan Kamboja hari ini dan besok,” kata Holley Rauen, penumpang yang juga perawat dari Fort Myers, Florida.
”Kami tidak tahu kapan bisa pulang,” kata dia lagi.
Selain di Westerdam, sebanyak 355 dari sekitar 3.700 penumpang dan awak kapal Diamond Princess yang sandar di pelabuhan Yokohama, Jepang, juga positif Covid-19.