logo Kompas.id
InternasionalIndonesia Jadi Pusat...
Iklan

Indonesia Jadi Pusat Persaingan AS-China

Persaingan AS-China makin nyata di Asia Tenggara setelah China masuk kawasan itu dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI), dan AS menyusul dengan kebijakan Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka (Free and Open Indo-Pacific, FOIP).

Oleh
Kris Mada
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SEt6vu7l4DFZIxkaDzZLANd_1-w=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200210raz1_1581331569.jpg
KOMPAS/KRIS MADA

Peneliti Asia Tenggara dari Seton Hall University, Amerika Serikat, Ann Marie Murphy (berdiri di podium) memaparkan persaingan AS-China di Asia Tenggara dalam kuliah umum bertajuk "US Free and Open Indo-Pacific, Implication for Southeast Asia and Indonesia" yang diselenggarakan CSIS, Senin (10/2/2020), di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS -- Indonesia menjadi pusat persaingan Amerika Serikat dan China di Asia Tenggara. Kedudukan strategis itu bisa dimanfaatkan untuk keuntungan Indonesia.

"Sebagai negara terbesar (di kawasan), Indonesia bisa menjadi pembatas," ujar Ann Marie Murphy, peneliti Asia Tenggara pada Seton Hall University, Amerika Serikat, dalam seri kuliah dinamika regional bertajuk "US Free and Open Indo-Pacific, Implication for Southeast Asia and Indonesia" yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Senin (10/2/2020), di Jakarta.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000