Pakistan bakal membeli lebih banyak minyak sawit dari Malaysia. Langkah itu semacam kompensasi bagi Kuala Lumpur setelah India membatasi impor sawit dari negeri jiran itu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, SELASA — Pernyataan bahwa Pakistan akan membeli lebih banyak minyak sawit dari Malaysia disampaikan Perdana Menteri Imran Khan dalam kunjungan dua harinya di Kuala Lumpur, Selasa (4/2/2020). Pembicaraan yang melahirkan kesanggupan Pakistan menyerap produk sawit Malaysia itu merupakan bagian dari pertemuan Khan dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Khan mengatakan, langkah Pakistan itu terkait langsung dengan keputusan India terhadap Malaysia dalam urusan produk sawit. India memberlakukan batasan umum pada impor minyak kelapa sawit olahan dan secara informal meminta pedagang—secara khusus—untuk berhenti membeli dari Malaysia. Langkah itu diduga sebagai balasan terhadap Kuala Lumpur setelah Malaysia mengkritik undang-undang kewarganegaraan baru berbasis agama di India dan kebijakannya tentang Kashmir.
Hubungan India dan Pakistan diwarnai aneka dinamika sejak pemisahan India oleh Inggris tahun 1947. Dua negara itu juga terlibat sejumlah konflik dan bahkan perang terkait Kashmir.
Pakistan akan melakukan yang terbaik untuk mengimbanginya.
”(Rencana pembelian) itu benar, terutama karena kami melihat India mengancam Malaysia karena mendukung tujuan Kashmir, mengancam akan memotong impor minyak sawit,” kata Khan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Mahathir. ”Pakistan akan melakukan yang terbaik untuk mengimbanginya.”
Pakistan diperkirakan telah membeli sekitar 135.000 ton minyak sawit Malaysia pada bulan lalu. Hal itu diungkapkan sumber dari pihak yang ikut mengurus proses jual beli produk andalan Malaysia itu. Jika hal itu benar, volume itu adalah jumlah pembelian tertinggi Pakistan terhadap produk sawit Malaysia. Angka itu mendekati perkiraan lembaga penyedia data Refinitiv, yakni 141.500 ton.
Pada periode Januari tahun ini, secara terpisah, penjualan produk sawit Malaysia ke India anjlok sekitar 80 persen secara tahunan. Jumlah pembelian produk sawit oleh India dari Malaysia awal tahun ini diperkirakan tidak lebih dari 40.400 ton.
Malaysia dijadwalkan bakal merilis data ekspor resmi produk sawitnya pada awal pekan depan. Dewan Minyak Sawit Malaysia mencatat, Pakistan membeli 1,1 juta ton minyak sawit dari Malaysia tahun lalu, sementara India membeli 4,4 juta ton.
India telah berulang kali keberatan dengan Mahathir yang pada tahun lalu menentang langkahnya untuk mencabut status otonomi Kashmir.
Mahathir juga mendorong agar warga yang berasal dari sejumlah negara, seperti Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan, untuk lebih mudah memperoleh status kewarganegaraan India.
Pada konferensi pers bersama itu, Mahathir tidak merujuk ke Kashmir, tetapi Khan melakukannya. ”Cara Anda, PM (Mahathir), telah berdiri bersama kami dan berbicara tentang ketidakadilan yang terjadi, atas nama Pakistan, saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih,” kata Khan.
Khan juga mengungkapkan, dirinya menyesal tidak dapat hadir pada pertemuan puncak para pemimpin Muslim di Malaysia pada Desember tahun lalu. Beberapa sumber dari kalangan pejabat Pakistan mengungkapkan, saat itu Khan menarik diri dari pertemuan itu di bawah tekanan Arab Saudi, sekutu dekat Pakistan.
Arab Saudi tidak hadir pada pertemuan tersebut. Arab Saudi mengatakan, forum itu adalah forum yang salah untuk membahas hal-hal yang memengaruhi dunia Islam secara global. (REUTERS)