Setelah negosiasi perceraian yang berlarut-larut dan berliku-liku, Inggris akan meninggalkan UE. Ini mengakhiri keanggotaan Inggris di UE, yang dimasuki negara itu pada 1973.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·2 menit baca
BRUSSELS, RABU — Duta Besar Inggris untuk Uni Eropa (UE) Sir Tim Barrow menyerahkan dokumen resmi soal keluarnya negara itu (Brexit) dari UE kepada seorang pejabat senior UE, Rabu (29/1/2020), di Brussels, Belgia. Penyerahan dilakukan beberapa jam sebelum para anggota parlemen UE menandatangani sebuah perjanjian yang akan membuat Inggris secara resmi keluar dari UE pada Jumat pekan ini.
Parlemen UE memberikan persetujuan akhir terkait kesepakatan Brexit antara UE dan Inggris. Pesta perpisahan pun digelar setelahnya. Sebanyak 73 anggota parlemen UE asal Inggris akan meninggalkan parlemen itu. Setelah negosiasi perceraian yang berlarut-larut dan berliku-liku, Inggris akan meninggalkan UE. Ini mengakhiri keanggotaan Inggris di UE yang dimasuki negara itu pada 1973.
Bendera Inggris akan diturunkan dari kantor UE. Sebaliknya bendera UE di tanah Inggris bakal diturunkan. Pada hari kerja terakhirnya sebagai anggota Parlemen Eropa, pemimpin kampanye Brexit, Nigel Farage, mengatakan kepada wartawan bahwa sekali Inggris keluar dari UE, berarti tidak ada lagi jalan kembali bagi Inggris ke UE.
”Inggris tak cocok, kami lebih baik keluar,” katanya menggambarkan rasa skeptis atas Uni Eropa sebagai sebuah tempat yang pas bagi Inggris. Dalam referendum yang digelar pada 2016, sebanyak 52 persen suara sepakat Inggris keluar dari UE.
Sedih
Pada saat Farage berseri-seri, rekan senegaranya, Jude Kirton-Darling, seorang anggota parlemen dari kubu sosialis, justru menahan air mata. Dia mengenakan syal merah-biru dengan bendera UE dan Inggris di atasnya bertuliskan ”Selalu Bersatu”.
”Mungkin ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidup saya sejauh ini. Brexit adalah sesuatu yang menyerang fondasi identitas kami,” kata Kirton- Darling yang berencana tinggal di Brussels bersama suaminya yang berkebangsaan Belgia. Sir Tim Barrow akan menjadi Dubes Inggris untuk UE. Pada saat yang sama, Perwakilan Tetap Inggris (UKRep) akan menjadi misi asing Inggris di UE.
Lembaga itu oleh beberapa orang dijuluki ”UKmissEU”. Dengan waktu 11 bulan tersisa dari masa transisi—terhitung sejak bulan depan—guna memperlancar proses Brexit, negosiasi baru akan dimulai untuk hubungan baru kedua belah pihak. Hal itu mencakup segala aspek, mulai dari perdagangan hingga keamanan.
Kantor berita BBC mencatat prioritas pertama Pemerintah Inggris adalah menegosiasikan kesepakatan perdagangan. Inggris menginginkan akses sebanyak mungkin barang dan jasa. Namun, Inggris harus meninggalkan serikat pabean dan pasar tunggal serta mengakhiri keseluruhan yurisdiksi Pengadilan Eropa. Pemerintah Inggris sendiri telah mengesampingkan segala bentuk perpanjangan terkait periode transisi. (REUTERS)