Popularitas PM Ardern Akan Diuji dalam Pemilu Selandia Baru, 19 September 2020
Ketenaran PM Jacinda Ardern melambungkan namanya dan kerap menghiasi judul-judul berita media internasional hingga muncul ungkapan "Jacinda-mania". Tapi jajak pendapat di dalam negeri menunjukkan popularitasnya menurun.
Oleh
ELOK DYAH MESSWATI
·4 menit baca
AP PHOTO/NICK PERRY)
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara kepada wartawan di Gedung Parlemen di Wellington, Selandia Baru, Selasa (28/1/2020). Ia mengumumkan pemilihan umum akan diadakan pada 19 September 2020.
WELLINGTON, SELASA -- Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern, Selasa (28/1/2020), mengumumkan akan menggelar pemilihan umum pada 19 September 2020. Arden (39) akan maju kembali sebagai kandidat PM untuk masa jabatan kedua kali dan diperkirakan akan menghadapi persaingan ketat dari kandidat kubu konservatif, Simon Bridges.
Pemungutan suara pada 19 September mendatang itu akan menguji, apakah popularitas Ardern di luar negeri dapat menjadi modal untuk mendapatkan dukungan signifikan di dalam negeri. Selain memilih PM yang baru, para pemilih pada tanggal yang sama juga akan melakukan referendum untuk memutuskan dua masalah sosial yang kontroversial: apakah akan melegalkan eutanasia dan juga melegalkan ganja.
Ardern berjanji akan menjalankan kampanye pemilu yang positif, faktual, dan kuat. "Warga Selandia Baru harus bebas dari informasi yang salah dan gaya kampanye negatif yang telah kita lihat terjadi di luar negeri," kata Ardern.
Dia mengatakan, pemerintahnya bertanggung jawab untuk mengawasi ekonomi dan melakukan investasi penting dalam kesehatan, pendidikan, dan mengurangi kemiskinan anak.
PHOTO BY DOM THOMAS / POOL / AFP
PM Selandia Baru Jacinda Ardern (kanan) di Kantor Pemadam Kebakaran Whakatane, 10 Desember 2019, memeluk petugas penolong pertama dari tim ambulans St John yang membantu para korban terluka dalam letusan Gunung White Island sehari sebelumnya.
Ardern, yang didukung Partai Buruh berhaluan kiri-tengah itu, meminta warga Selandia Baru terus mendukung kepemimpinannya dan pemerintah saat ini. Pemerintahan Ardern didasarkan pada stabilitas, ekonomi kuat, dan kemajuan dalam tantangan jangka panjang yang dihadapi negaranya.
Ardern—perempuan pemimpin dunia termuda saat mulai menjabat PM tahun 2017—menarik perhatian dunia internasional dalam beberapa kesempatan. Ia menerima pujian atas penanganan yang baik pada kasus pembunuhan massal di dua masjid di Kota Christchurch dan bencana gunung berapi White Island.
Ketenaran Ardern melambungkan namanya dan kerap menghiasi judul-judul berita media internasional, hingga muncul ungkapan "Jacinda-mania".
Ia juga kepala negara kedua setelah Benazir Bhutto (Pakistan) yang melahirkan saat menjabat dan, bahkan, sempat mengajak bayinya saat mengikuti sidang PBB. Ketenaran Ardern melambungkan namanya dan kerap menghiasi judul-judul berita media internasional, hingga muncul ungkapan "Jacinda-mania".
REUTERS/CARLO ALLEGRI
PM Selandia Baru Jacinda Ardern memangku bayinya setelah berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Nelson Mandela Peace dalam Sidang Umum ke-73 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, AS, 24 September 2018.
Popularitas menurun
Namun, meski Ardern makin tenar di luar negeri, jajak pendapat di dalam negeri menunjukkan popularitasnya menurun. Hal ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan bisnis yang rendah, dan proyek perumahan negara yang gagal, serta skandal dalam pemerintahan koalisinya.
Pemimpin oposisi Simon Bridges, Ketua Partai Nasional Selandia Baru berhaluan kanan-tengah, menyerang Ardern dengan isu sengketa tanah dengan kelompok Maori dan isu skema pembelian senjata pasca-teror di Christchurch.
Ardern juga menuai kecaman atas skema KiwiBuild, yang sudah lama dijalankan partainya, yakni program pembangunan 100.000 rumah dengan harga lebih terjangkau. Ardern dikecam karena pembangunan rumah itu gagal memenuhi harapan.
Bridges menyikapi pengumuman tanggal pelaksanaan pemilu yang disampaikan Arden tersebut dengan menegaskan tekad untuk memimpin pemerintahan yang akan memenuhi janji. Menurut dia, warga Selandia Baru tahu bahwa dia akan menyelesaikan sesuatu, yakni membuat warga lebih sejahtera, ekonomi yang lebih kuat, pajak lebih rendah, membangun infrastruktur dan jalan, atau menjaga keamanan keluarga dengan memberantas kekerasan geng.
Jajak pendapat terbaru yang dirilis pada akhir tahun lalu menunjukkan Partai Nasional pimpinan Bridge lebih unggul. Namun, Partai Buruh bersama dengan mitranya, Partai Selandia Baru Pertama dan Partai Hijau, dapat mengumpulkan cukup dukungan untuk tetap berkuasa.
AP PHOTO/NICK PERRY
Foto pada 27 Februari 2018 ini menunjukkan tokoh oposisi Selandia Baru, Simon Bridges, sedang mengadakan konferensi pers di Wellington, Selandia Baru.
Jajak pendapat terbaru yang dirilis pada akhir tahun lalu menunjukkan Partai Nasional pimpinan Bridge lebih unggul. Namun, Partai Buruh bersama dengan mitranya, Partai Selandia Baru Pertama dan Partai Hijau, dapat mengumpulkan cukup dukungan untuk tetap berkuasa.
Paket belanja
Pelaksanaan tanggal pemilu tersebut diumumkan Ardern hanya beberapa hari sebelum pemerintah mengumumkan rincian paket belanja infrastruktur senilai 12 miliar dollar Selandia Baru (7,85 miliar dollar AS atau Rp 107 triliun) yang dirancang untuk merangsang ekonomi.
Ekonomi Selandia Baru berjuang untuk mengangkat pertumbuhan yang rendah, sementara biaya hidup makin meningkat. Menteri Keuangan Selandia Baru Grant Robertson mengatakan bahwa belanja infrastruktur yang akan dirilis minggu ini akan menargetkan proyek jalan, kereta api, sekolah dan perawatan kesehatan di seluruh negeri.
Prospek ekonomi terbaru ANZ Bank melihat bahwa hal tersebut akan membuat prospek domestik yang membaik, dan diharapkan bank sentral akan mempertahankan suku bunga resmi di 1,0 persen untuk masa mendatang.