Jepang, Negara Pertama yang Berhasil Evakuasi Warganya dari Wuhan
Saat pesawat tiba di Bandara Haneda, seluruh awak dan penumpang dilarang untuk langsung turun dari pesawat. Seluruh penumpang diwajibkan masuk karantina hingga dua pekan, perkiraan masa inkubasi virus korona baru.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
TOKYO, RABU -- Pesawat sewaan yang membawa warga Jepang dari Wuhan, China, tiba di Tokyo pada Rabu (29/1/2020). Mereka adalah rombongan warga asing pertama yang dievakuasi pemerintah negara asalnya.
Rabu pagi, pesawat carteran itu tiba di Tokyo. Pesawat kedua dijadwalkan meninggalkan Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, pada Rabu malam. Sementara penerbangan selanjutnya masih akan diatur.
Saat pesawat tiba di Bandara Haneda, seluruh awak dan penumpang dilarang untuk langsung turun dari pesawat. Kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan bahwa petugas kesehatan terlihat memasuki pesawat. Sejumlah bus dan ambulans disiapkan di apron Bandara Haneda, tempat pesawat itu berhenti.
Dalam pemeriksaan awal, tidak ada satu pun dari 200 penumpang pesawat pertama yang terindikasi telah tertular virus korona baru. Meskipun demikian, seluruh penumpang diwajibkan masuk karantina hingga dua pekan, perkiraan masa inkubasi virus korona baru.
Pesawat sewaan Jepang itu tidak hanya mengangkut warganya dari Wuhan. Kala berangkat dari Jepang pada Selasa malam, pesawat itu mengangkut bantuan Jepang untuk penanggulangan wabah di Wuhan. Belum diketahui, apakah pesawat kedua akan mengangkut bantuan atau tidak.
Hingga Selasa (28/1/2020) pagi, sebanyak 650 warga Jepang di Wuhan mengajukan permohonan evakuasi ke Tokyo. Pekan lalu, Jepang mengumumkan evakuasi warganya dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus korona baru. Evakuasi akan dilakukan bagi warga Jepang yang mau. Tidak ada pengumuman, apakah biaya evakuasi ditanggung oleh pemerintah atau pemohon evakuasi.
Hal ini berbeda dengan Amerika Serikat yang mengumumkan satu pesawat sewa akan terbang dari Wuhan dengan biaya ditanggung pemohon evakuasi. Pesawat AS telah berangkat dan dijadwalkan tiba di Wuhan, Rabu ini.
Korea Selatan juga mengumumkan akan mengirim pesawat ke Wuhan pada Kamis dan Jumat pekan ini. Belum diketahui jumlah warga Korsel yang akan dievakuasi dari sana.
Warga negara lain juga meminta dievakuasi oleh pemerintah masing-masing. Sayangnya, sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Pemerintah Kanada mengumumkan masih terus memantau situasi dan belum memutuskan evakuasi.
Begitu juga dengan Indonesia yang juga belum memutuskan evakuasi. Indonesia fokus memasok kebutuhan pangan dan aneka kebutuhan medis bagi WNI di daerah karantina.
Hingga Rabu pagi, jumlah orang yang terinfeksi virus korona baru terus meningkat. Dilaporkan, sebanyak 5.578 orang terinfeksi virus itu dan sebanyak 131 di antaranya tewas karena kondisi tubuh memburuk setelah tertular.
Dari seluruh korban, tertular maupun tewas, mayoritas berada di Provinsi Hubei, yakni 3.554 tertular dan 125 orang tewas. Korban tewas juga dilaporkan terdapat di Henan, Hainan, Hibei, hingga Beijing.
Selain China, penularan juga dilaporkan di Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, hingga Perancis. Di Asia Tenggara, laporan penularan berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Di Jepang, salah satu dari tujuh orang yang terinfeksi diketahui tidak pernah ke China. Walakin, beberapa waktu lalu ia mengemudikan bus yang mengangkut rombongan pelancong dari China. (AP)