Republikan Petik Kemenangan Pertama dalam Sidang Pemakzulan Trump
Republikan keberatan jika ada pemeriksaan saksi dan bukti tambahan selama proses sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Senat, Washington DC.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
WASHINGTON DC, RABU — Republikan mendapat kemenangan pertama atas Demokrat dalam sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Semua usulan Demokrat, yang intinya tentang penambahan saksi dan bukti penting dalam proses sidang, ditolak.
Penolakan disampaikan dalam 13 jam rapat pembahasan tata tertib sidang sejak Selasa hingga Rabu (22/1/2020) dini hari. Upaya Ketua Minoritas Senat AS Charles E Schumer (Demokrat) mengusulkan 11 aturan tambahan dalam rancangan tata tertib dikandaskan semua 53 senator Republikan lewat pemungutan suara.
Schumer mengusulkan tambahan aturan karena rancangan tata tertib yang disampaikan Ketua Mayoritas Senat AS Mitch McConnell (Republikan) dinilai tidak adil. ”Ada banyak hal tidak adil, khususnya tentang saksi dan dokumen,” katanya.
Schumer menuding usulan McConnell disusun oleh Trump. ”Usulan itu meminta Senat menggesa sidang dan mempersulit bukti didapat. Usulan McConnell akan menghasilkan sidang tergesa dengan sedikit bukti,” ujarnya.
”Mereka tidak ingin persidangan yang adil, tidak ingin mendengar saksi-saksi, tidak mau keadilan. Jika Senat memilih menjauhkan dirinya dari saksi dan berkas, pernyataan pembuka akan menjadi akhir sidang. Singkatnya mereka berkata, mari dengarkan pernyataan pembuka dan setelah itu baru pikirkan selanjutnya,” kata salah seorang pendakwa Trump, Adam Schiff (Demokrat).
Ia menyebut, bukti-bukti kesalahan Trump amat melimpah. Walakin, bukti dan saksi lanjutan tetap diperlukan untuk menunjukkan skala kesalahan Trump dan orang sekitarnya. ”Pernahkah Anda melihat persidangan tanpa saksi,” kata pendakwa lain, Zoe Lofgren.
Usulan McConnell tidak hanya diprotes Demokrat. Sejumlah senator Republikan juga menolak dalam pertemuan internal sebelum sidang. Mereka menyebut ketiadaan saksi akan membuat Demokrat punya senjata untuk menuding Republikan tidak adil.
Republikan marah
Para senator Republikan juga marah dengan usulan waktu penyampaian pernyataan masing-masing 12 jam sehari selama dua hari untuk pembela dan pendakwa. Hal itu mengesankan Republikan benar-benar ingin menggesa sidang.
Karena itu, dalam tata tertib yang disahkan, ada perubahan dibandingkan usulan awal McConnell. Usulan perubahan ditulis tangan di kertas rancangan McConnell. Waktu penyampaian pendapat menjadi 8 jam per hari selama tiga hari untuk pembela dan terdakwa. Seluruh bukti hasil pemeriksaan DPR yang disajikan dalam berkas dakwaan juga akan dianggap sebagai bukti.
Selain itu, kemarahan sejumlah Republikan juga membuat Senat tetap membuka peluang permintaan saksi dan bukti tambahan. Kesempatan itu disediakan setelah pernyataan pembuka dan tanggapan oleh pembela dan pendakwa, serta sesi pertanyaan oleh para senator. Seperti halnya tata tertib sidang, usulan pemeriksaan saksi dan bukti tambahan harus disetujui sekurangnya 51 dari 100 senator.
Pernyataan pembuka disampaikan pada Rabu siang waktu Washington atau Kamis dini hari WIB. Pendakwa, yakni tujuh anggota DPR, mendapat kesempatan pertama memaparkan dakwaan mereka terhadap Trump. Tim pendakwa telah menyiapkan berkas dakwaan yang dilengkapi rekaman video kesaksian sejumlah pihak, info grafis, dan gambar pendukung.
Selama pernyataan pembuka hingga tanggapan, para senator dilarang bersuara. Mereka dilarang membawa ponsel ke ruang sidang. Mereka akan diberi kesempatan total 16 jam untuk menanyakan aneka hal kepada pembela dan pendakwa. Pernyataan harus ditulis dan kertasnya diserahkan kepada hakim pemimpin sidang, yakni Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts.
Proses sidang juga membuat Bernie Sanders, Elizabeth Warren, Amy Klobuchar, dan Michael Bennet tidak bisa berkampanye keliling AS. Sebagai senator, mereka harus selalu berada di Washington selama proses sidang. Padahal, mereka sedang bersaing untuk mendapat rekomendasi calon presiden dari Demokrat dengan sejumlah calon lain. (AP/AFP/REUTERS)