China akan semakin menguatkan pengaruhnya di Myanmar. Beijing dan Naypyidaw saling membutuhkan di pentas kawasan dan dunia.
Oleh
·3 menit baca
NAYPYIDAW, JUMAT—China akan semakin menguatkan pengaruhnya di Myanmar. Beijing dan Naypyidaw saling membutuhkan di pentas kawasan dan dunia.
Presiden China Xi Jinping menjanjikan era baru hubungan Beijing-Naypyidaw dalam kunjungannya ke Myanmar. Kunjungan dua hari, mulai Jumat (17/1/2020), akan memperkuat dukungan Beijing pada pemerintahan Myanmar yang sedang bergulat dengan aneka persoalan.
Kantor berita Xinhua menyebut, Xi merasa yakin upaya bersama Beijing-Naypyidaw akan menghasilkan lawatan yang sukses. ”Membawa hubungan bilateral ke aras baru dan masa baru,” ujarnya kepada para pemimpin Myanmar yang menyambutnya.
”Kunjungan ini penting dan bersejarah,” kata Presiden Myanmar Win Myint soal lawatan Xi.
Selain bertemu Win Myint, Xi akan bersua dengan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi. Kunjungan itu akan diisi dengan penandatanganan investasi proyek infrastruktur. Dalam daftar proyek itu, antara lain, proyek kereta cepat dari pelabuhan ke kawasan industri di perbatasan kedua negara. Proyek lain berupa pembangunan pelabuhan bernilai 1,3 miliar dollar AS di Negara Bagian Rakhine. Proyek tersebut akan memberi Beijing akses ke Samudra Hindia.
Proyek-proyek itu juga akan memungkinkan impor minyak China dari Timur Tengah dibongkar di Teluk Benggala. Selama ini, tanker pengangkut minyak impor China harus memutar lewat Selat Malaka hingga Selat Phillips antara Singapura dan Indonesia. Selain lebih jauh dan membutuhkan biaya lebih besar, rute itu juga rawan. Sejak lama Beijing cemas celah sempit di rute itu diblokade pesaingnya.
Saling butuh
Beijing-Naypyidaw sama-sama saling membutuhkan secara politik dan ekonomi. Nilai perdagangan China-Myanmar mencapai 16,8 miliar dollar AS. Hingga 4 miliar dollar AS utang luar negeri Myanmar berasal dari China. Beijing juga menginvestasikan 5,5 miliar dollar AS ke Myanmar pada 2018.
China mendukung Myanmar nyaris tanpa banyak tanya di kawasan dan global. Selama bertahun-tahun Beijing membela Naypyidaw yang ditekan dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok minoritas. Kini, Myanmar terutama tertekan oleh isu Rohingya.
Modal utama China mendukung Myanmar secara internasional adalah statusnya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).
Modal utama China mendukung Myanmar secara internasional adalah statusnya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB). Status itu membuat China bisa membatalkan keputusan apa pun yang merugikan China dan mitranya di PBB. Sanksi-sanksi internasional terhadap Myanmar bolak-balik ditolak China.
Dukungan itu tidak gratis. China mendapat pasokan gas dan minyak yang ditambang dari laut Myanmar. Beijing juga bisa membangun jaringan infrastruktur yang terbentang hingga Samudra Hindia lewat Myanmar.
”Waktu kunjungan Xi ke Myanmar sangat tepat. Myanmar ingin menunjukkan kepada internasional bahwa China mendukungnya. Ini bukan kebetulan. Myanmar mau menyatakan kepada Barat agar berhati-hati kalau mau menjatuhkan sanksi apa pun,” kata aktivis Rohingya yang kini tinggal di Jerman, Nay San Lwin.
Myanmar kini tengah menghadapi dua gugatan dan satu penyelidikan internasional terkait Rohingya. Sejumlah pihak mendesak sanksi untuk Myanmar. (AP/REUTERS/ADH/RAZ)