Kebakaran di Australia belum dapat dikendalikan. Suhu udara di wilayah Sydney mencapai 45 derajat celsius. Bahkan, suhu di Canberra tercatat mencapai 44 derajat celsius, rekor tertinggi untuk wilayah itu.
Oleh
Josie Susilo Hardianto
·2 menit baca
SYDNEY, SABTU —Kebakaran hutan di pantai timur Australia, Sabtu (4/1/2020), kian menjadi-jadi dan sulit dikendalikan. Kondisi itu diperparah dengan suhu udara yang panas. Selain itu, embusan angin yang kencang dan berubah-ubah membuat arah api pun berubah dan menyulut kebakaran baru. Hingga menjelang larut malam, setidaknya masih tercatat 14 titik api di Victoria dan 11 titik api di New South Wales.
Menurut Biro Meteorologi Australia, suhu udara di wilayah Sydney mencapai 45 derajat celsius. Bahkan, suhu di Canberra tercatat mencapai 44 derajat celsius, rekor tertinggi untuk wilayah itu.
Situasi disebutkan memburuk karena saat kebakaran berkobar, banyak kota telah terisolasi karena jalan-jalan utama dan kecil ditutup. Beberapa kebakaran menghasilkan sistem badai, yang menciptakan risiko sambaran petir yang membuat kebakaran baru. Meskipun pergantian arah angin menurunkan suhu secara dramatis, tetapi juga membawa embusan dengan kecepatan 70-80 kilometer per jam, menyebabkan beberapa kebakaran besar di dekat perbatasan Negara Bagian Victoria dan New South Wales bergabung dan membesar. Sedikitnya 5,25 juta hektar lahan terbakar pada musim panas kali ini.
Banyak kota telah terisolasi karena jalan-jalan utama dan kecil ditutup.
”Ada sejumlah kebakaran yang datang bersama-sama, kebakaran yang sangat kuat, besar, dan intens yang menyebabkan beberapa badai petir yang disebabkan kobaran api,” kata Komisaris Pemadam Kebakaran Perdesaan New South Wales Shane Fitzsimmons pada sebuah briefing malam.
Fokus
Pihak berwenang mengatakan, fokus utama mereka adalah mencegah lebih banyak korban jatuh. Menteri Utama New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, wilayahnya menghadapi ”hari yang mengerikan” dan meminta orang-orang di daerah yang terancam oleh kebakaran pergi selagi mereka bisa.
Taman nasional telah ditutup dan orang-orang didesak untuk meninggalkan sebagian besar wilayah pantai selatan New South Wales dan wilayah timur laut Victoria, yang dikenal sebagai magnet bagi para wisatawan di puncak liburan musim panas.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, jumlah korban jiwa—secara nasional—akibat kebakaran hutan mencapai 23 orang. Morrison mengonfirmasi, kunjungannya ke India dan Jepang yang dijadwalkan pertengahan Januari ditunda.