Sejumlah pakar memprakirakan, Pyongyang akan meluncurkan rudal balistik antarbenua atau roket luar angkasa jika Pyongyang-Washington gagal bertemu untuk mulai berunding pada akhir 2019.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
SEOUL, SELASA -- Amerika Serikat menolak penetapan tenggat waktu soal pengajuan proposal denuklirisasi yang dibuat Korea Utara. Washington berkeras perundingan denuklirisasi harus mencapai semua tujuan, bukan soal batas waktu.
”Kami tidak punya batas waktu, kami punya tujuan,” kata Utusan Khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun, Senin (16/12/2019), di Seoul, Korea Selatan.
Sejumlah pakar memprakirakan, Pyongyang akan meluncurkan rudal balistik antarbenua atau roket luar angkasa. Peluncuran itu diprakirakan akan dilakukan Korut jika Pyongyang-Washington gagal bertemu untuk mulai berunding pada akhir 2019.
Sejumlah pejabat tinggi Korut juga mengatakan, denuklirisasi tidak lagi dibahas di perundingan. Pyongyang mempertimbangkan pembatalan uji coba bom nuklir dan rudal jarak jauh.
Panglima Korut Pak Jong Chon menegaskan, Korut telah membangun kekuatan besar. Serangkaian uji coba terakhir memungkinkan negara itu membangun senjata baru untuk menangkal ancaman nuklir AS.
AS-Korut sudah bolak-balik berunding tanpa kesepakatan soal nuklir Korut. Pyongyang-Washington mencoba menghidupkan kembali dialog melalui serangkaian pertemuan pada tingkat pejabat pelaksana teknis dari kedua belah pihak, antara lain, melalui pertemuan di Stockholm, Swedia, pada Oktober 2019. Selepas pertemuan itu, belum ada pertemuan lanjutan lagi.
Di sela-sela berbagai upaya menghidupkan dialog, Pyongyang bolak-balik menguji peluncuran rudal jarak menengah dan aneka perangkat peluncur.
Di sela-sela berbagai upaya menghidupkan dialog, Pyongyang bolak-balik menguji peluncuran rudal jarak menengah dan aneka perangkat peluncur. Tes terakhir dilakukan, Sabtu lalu. Korut menunjukkan perkembangan kemampuan pada setiap uji lanjutan.
”Kami sangat sadar akan peluang Korea Utara melakukan provokasi besar dalam beberapa hari ke depan. Saya harus menyampaikan, tindakan itu tidak membantu mewujudkan perdamaian abadi di Semenanjung Korea,” ujar Biegun.
Ia mengatakan, Washington akan terus mengupayakan perundingan denuklirisasi di Semenanjung Korea. ”Izinkan saya berbicara secara langsung kepada mitra di Korea Utara. Ini saatnya bekerja dan mewujudkan hal itu. Kami di sini dan Anda tahu bagaimana cara mengontak kami. Kami telah menawarkan berbagai pilihan yang memungkinkan dan kelenturan perundingan demi mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua,” tutur Biegun.
Tolak berunding
”Korea Utara sepertinya tidak akan mau berunding kecuali AS menyampaikan imbalan jelas daripada sekadar bertemu lagi,” kata Kim Dong-yub, pengajar di Universitas Kyungnam, Changwon, Korsel.
Mantan Utusan Khusus Korsel untuk Urusan Nuklir, Chun Yung-woo, mengatakan bahwa Biegun sepertinya berusaha memutus upaya Korut untuk langsung bersepakat dengan Presiden AS Donald Trump.
Dalam berbagai kesempatan, Pyongyang menyatakan bahwa AS tidak menunjukkan itikad baik. Korut merasa sudah menunjukkan niat baik dengan menunda uji coba nuklir hampir dua tahun. Pyongyang juga menghancurkan sejumlah fasilitas pengembangan nuklirnya. Sebagai imbalan, Korut ingin AS melonggarkan sanksi.
Namun, AS menolak mengendurkan sanksi sampai Korut sepenuhnya memusnahkan nuklir. Pyongyang menuding Washington menghambat perundingan dengan sikap seperti itu. (AP/REUTERS)