Pemerintah Indonesia dan India terus menjajaki peluang investasi di Kepulauan Andaman dan Sabang. Untuk mewujudkannya, akan dilakukan pertamuan bulan Desember mendatang.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS— Para pemangku kepentingan Republik Indonesia bersama dengan India terus menjajaki sekaligus menghitung peluang investasi di Kepulauan Andaman-Nikobar yang masuk wilayah India serta di Sabang, Provinsi Aceh, Indonesia. Pertemuan Gugus Tugas Gabungan pengembangan konektivitas Aceh dan Kepulauan Andaman-Nikobar akan digelar pada bulan Desember mendatang.
Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI Ferdy Piay mengatakan, penjajakan terus dilakukan kedua pihak. Nilai ekonomi sekaligus peluang-peluang investasi dihitung bersama. Harapannya ada proyek-proyek investasi yang terwujud, baik di Andaman-Nikobar maupun wilayah Aceh.
”Para pihak di kedua negara sedang menghitung peluang-peluang yang ada, nilai ekonominya. Hal itu akan dimatangkan pada pertemuan Desember mendatang,” kata Ferdy di sela-sela Temu Bisnis dan Investasi RI-India di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Temu bisnis itu telah mengidentifikasi dan menjajaki proyek-proyek kerja sama konkret di bidang infrastruktur, konektivitas pariwisata, perikanan, dan energi yang akan diusung pada Pertemuan Gugus Tugas Gabungan pengembangan konektivitas Aceh dan Kepulauan Andaman-Nikobar. Gugus tugas itu beranggotakan unsur pemerintah dan pelaku usaha dari kedua negara.
Gugus tugas itu adalah tindak lanjut dari penandatanganan Kesepakatan Shared Vision on Maritime Cooperation in Indo- Pacific Region yang ditandatangani kedua kepala pemerintahan pada saat kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Indonesia tanggal 28-29 Mei 2018.
Menjaga kedekatan
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep K Rawat menegaskan pentingnya menjaga hubungan dekat kedua negara yang telah terjalin sejak lama dan mewujudkannya dalam bentuk kerja sama ekonomi konkret yang saling menguntungkan. Ia mengungkapkan adanya minat dari pengusaha India untuk membuka rumah sakit di Sabang, Aceh.
Indonesia dan India merupakan dua negara tetangga maritim yang memiliki perbatasan laut dengan perekonomian terbesar di kawasan masing-masing. Pada 2018, nilai perdagangan kedua negara telah mencapai lebih dari 18 miliar dollar AS dan kedua negara menetapkan target perdagangan bilateral sebesar 50 miliar dollar AS tahun 2025.
Kita semua tahu penting dan vitalnya posisi Indonesia dalam konteks Indo-Pasifik.
Tahun 2018, nilai investasi India di Indonesia mencapai 82,12 miliar dollar AS dan berpotensi meningkat menjadi 100 miliar dollar AS. Kolaborasi RI-India untuk Aceh dan Andaman-Nikobar juga menjadi bagian dari upaya mendorong kerja sama konkret di Indo-Pasifik, khususnya dalam isu maritim dan konektivitas.
”Kita semua tahu penting dan vitalnya posisi Indonesia dalam konteks Indo-Pasifik. India yang wilayah lautnya menjadi muka Indo-Pasifik terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia,” kata Pradeep.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengungkapkan, pendukung infrastruktur dan bahan bangunan coba ditawarkan kepada India. Aceh pun terbuka untuk menjadi tujuan investasi karena diharapkan dapat mengembangkan ekonomi. Aceh, menurut dia, aman dan kondusif.