logo Kompas.id
InternasionalKetergantungan pada Energi...
Iklan

Ketergantungan pada Energi Fosil Tinggi

Oleh
ELOK DYAH MESSWATI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NjFH1D94ewG4inaet6TGiove8t0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191017_ENGLISH-EKONOMI-DAN-ENERGI-BERSIH_C_web_1571326119.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Panel-panel sel surya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Sengkol, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/8/2019). Penggunaan PLTS Sengkol serta dua PLTS lain yakni PLTS Selong dan PLTS Pringgabaya di Lombok Timur yang masing-masing berkapasitas 5 megawatt, merupakan bentuk komitmen pemerintah mendorong pemanfaatan energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

SINGAPURA, Rabu— Di tengah aneka upaya untuk meningkatkan sumber dan penggunaan energi ramah lingkungan atau terbarukan, ketergantungan Asia Tenggara terhadap energi fosil ternyata masih besar. Bahkan laporan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan hingga tahun 2040, kebutuhan energi fosil justru meningkat.

Dalam laporan yang dirilis, Rabu (30/10/2019) di Singgapura, IEA memperingatkan, Asia Tenggara akan menjadi importir neto bahan bakar fosil dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini akan semakin meningkatkan beban keuangan pada pemerintah dan meningkatkan emisi karbon di kawasan ini.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000