Industri Kreatif Indonesia Dipromosikan di Australia
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Indonesia mempromosikan produk industri kreatif Nusantara di Australia. Strategi ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong ekspansi produk lokal Tanah Air ke dunia internasional.
KJRI Melbourne bersama Indonesian Trade Promotion Centre Sydney menyelenggarakan Creative Economy Forum (CEF) 2019, di CQ Function, Melbourne, pada 8-9 Oktober 2019. CEF yang terdiri dari forum bisnis dan pameran mini ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaku ekonomi dan kreatif, pebisnis Indonesia dan Australia.
Konjen RI Melbourne, Spica A Tutuhatunewa, dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Rabu (9/10/2019), menyebutkan, beberapa pelaku ekonomi kreatif Victoria telah memiliki kerjasama dengan bisnis di Indonesia, seperti SVI Global Pty Ltd dengan Jakarta Fashion Week, dan Navanti Pty Ltd dengan Food Lab dan Dum Dum.
"Namun, kami harus terus meningkatkan dan memanfaatkan peluang kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Victoria,” kata dia.
CEF 2019 fokus untuk mengembangkan subsektor yang berpotensi besar untuk kolaborasi, yaitu busana dan tekstil, film, animasi dan video, kriya, aplikasi dan pengembangan permainan, serta kuliner. Subsektor tersebut merupakan beberapa dari 16 subsektor yang sedang dipacu oleh Pemerintah Indonesia.
“CEF 2019 memamerkan produk, antara lain dari DIY Yogyakarta, seperti kerajinan perak, batik, animasi, dan produk digital), Jawa Barat, seperti kriya dari bambu, kayu, dan rotan, serta Navanti Pty Ltd yang membuat produk digital di bawah naungan diaspora Indonesia,” ujar Spica.
CEF secara khusus didukung dan dihadiri oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Beberapa tokoh lain yang hadir adalah Dubes RI untuk Canberra, Kadin DIY Yogyakarta, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Global Vic, dan perwakilan Australia Indonesia Business Council (AIBC) National.