Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia belum mencerminkan status kedua negara sebagai tetangga dekat yang berkekuatan ekonomi besar.
Oleh
Kris Razianto Mada
·2 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia belum mencerminkan status kedua negara sebagai tetangga dekat yang berkekuatan ekonomi besar. Perjanjian dagang Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara dua negara diharapkan bisa memperbaiki itu.
”Faktanya hubungan ekonomi kita sekarang masih rendah dibandingkan dengan perdagangan dan investasi dengan negara ASEAN lainnya,” kata mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam kuliah umum tentang hubungan Indonesia-Australia di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/10/2019).
Indonesia berada di peringkat ke-14 mitra dagang Australia. Ekspor Indonesia ke Australia setara 1,6 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia. ”Kerja sama ekonomi kami dengan Indonesia bukan cuma penerapan praktik. Perdagangan dan kerja sama berarti lapangan pekerjaan, kesejahteraan, dan peluang ekonomi. Maka, tahun lalu kita meningkatkannya menjadi kemitraan strategis komprehensif,” ujar Turnbull.
Ia merujuk pada Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Dibahas sejak 2010, IA-CEPA akhirnya disepakati pada Maret 2019. Kini, perjanjian dagang itu sedang menunggu ratifikasi oleh parlemen Australia dan Indonesia.
Turnbull menyebut IA-CEPA membuka peluang ekspor Indonesia lebih besar di Australia. Kesepakatan itu mewakili perubahan cara pandang perdagangan dan investasi Indonesia-Australia. Kesepakatan itu juga merupakan perlawanan terhadap kecenderungan proteksionisme. ”Proteksionisme bukan tangga untuk melepaskan diri dari perangkap pendapatan rendah. Itu membuat makin terperosok,” katanya.
Hal serupa berlaku pada tarif bea masuk yang dikenakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada produk mitra dagangnya. Tarif adalah pajak yang dibayar pelanggan di negara yang membuat kebijakan itu. Semakin tinggi tarif dikenakan, semakin besar harga yang harus dibayar pelanggan.
Turnbull juga menyokong perwujudan blok perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang tengah digagas ASEAN bersama enam mitranya (China, Jepang, India, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru). RCEP merupakan hal penting dan melibatkan pasar besar.
Turnbull menyebut IA-CEPA lebih besar daripada RCEP. Tidak ada tumpang tindih antara kedua kesepakatan dagang itu. ”IA-CEPA lebih ambisius,” ujarnya.