Kampanye Perdamaian Dunia dari Indonesia di New York
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
NEW YORK, SELASA — Bagi Indonesia, perdamaian dunia bukan hanya soal penyelesaian perang, melainkan juga kondisi di mana demokrasi, hak asasi manusia, dan pembangunan sama-sama diperjuangkan dan ditegakkan. Perdamaian dunia tidak bisa tercapai begitu saja dan memerlukan usaha yang konsisten dalam membangun dan memeliharanya.
Indonesia mulai mengampanyekan upaya perdamaian dunia dan pemeliharaannya setelah resmi menjadi Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Salah satu kampanye Indonesia, sekaligus perayaan Presidensi Indonesia pada DK PBB, adalah dengan menggelar pameran foto bertema Menabur Benih Perdamaian (Investing in Peace), di New York, Amerika Serikat, Senin (6/5/2019) waktu setempat atau Selasa (7/5/2019) waktu Indonesia.
”Kita harus terus menabur dan menanam benih perdamaian agar perdamaian itu tercipta secara lebih berkelanjutan. Perdamaian bukan saja tidak adanya perang, melainkan menyangkut demokrasi, hak asasi manusia, dan pembangunan. Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian, begitu pula sebaliknya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulis saat pembukaan pameran.
Tema pameran sejalan dengan upaya yang diangkat Indonesia sebagai Presiden DK PBB, jabatan yang diterima empat bulan setelah resmi menjadi anggota tidak tetap DK PBB.
Foto yang dipamerkan menampilkan berbagai kegiatan diplomasi Indonesia dalam membangun perdamaian di banyak negara. Kontribusi Indonesia dikategorikan dalam tiga bentuk, yakni demokrasi dan bina damai, peran perempuan sebagai agen perubahan dan perdamaian, serta kerja sama pembangunan.
Pameran foto menunjukkan kontribusi pasukan pemelihara perdamaian perempuan Indonesia, bantuan pelatihan Indonesia bagi negara Pasifik, Afrika, dan Palestina, dan bantuan kemanusiaan Indonesia di Myanmar. Pameran berlangsung pada 6-17 Mei 2019. Acara pembukaan pameran dihadiri duta besar atau wakil tetap negara anggota PBB, anggota DK PBB, dan ASEAN.
”Pameran foto ini menceritakan apa yang sudah dilakukan Indonesia (dalam membangun perdamaian). Tampak sekali bagaimana Indonesia bisa menjadi bagian dari upaya penyelesaian masalah dunia,” kata Retno
Retno juga menekankan pentingnya peran perempuan dan anak muda sebagai bagian dari agen perdamaian. Oleh karena itu, Indonesia pernah menggelar program pelatihan perempuan Palestina yang tinggal di tempat pengungsian. Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah pelatihan tentang negosiasi bagi diplomat perempuan se-Asia Tenggara.
Pada Oktober 2019, pemilihan anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022 akan dimulai di New York, AS. ”Kita saat ini sedang duduk di DK PBB. Pada saat yang sama, kita juga melobi dan melakukan kampanye untuk keanggotaan kita di Dewan HAM PBB. Rekam jejak Indonesia dalam promosi dan proteksi HAM di dunia cukup kuat,” tambah Retno.