BRISBANE, KOMPAS— Pemerintah Australia membatalkan visa untuk Milo Yiannopoulos, komentator ultra-kanan Inggris yang kontroversial, menyusul komentarnya tentang serangan teroris di Christchurch. Dalam pernyataan tertulis, Sabtu (16/3/2019), Menteri Imigrasi David Coleman mengonfirmasi hal itu.
”Milo Yiannopoulos tidak diperkenankan masuk ke Australia untuk tur yang dia usulkan,” tulis Coleman, seperti dikutip Nine News. Dengan demikian, visa yang sudah diberikan seminggu sebelumnya resmi dibatalkan.
”Komentar Yiannopoulos di media sosial soal serangan teror di Christchurch menjijikkan, menimbulkan kebencian dan perpecahan. Serangan teroris di Christchurch menimpa warga Muslim yang melaksanakan ibadah mereka secara damai. Ini tindakan setan,” tulis Coleman.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan visa karena tekanan anggota parlemen yang konservatif. Namun, pemerintah berubah sikap setelah Yiannopoulos berkomentar buruk atas Islam di media sosial.
Anggota parlemen dari Partai Buruh, Tony Burke, memuji keputusan pemerintah. ”Bagus. Milo dilarang. Komentarnya tak berbeda dengan sikap dia biasanya. Cukup bukti melarang dia masuk, itu sebabnya departemen (dalam negeri) memberikan rekomendasi untuk melarangnya. Tur ke Australia bagi para pengumbar kebencian harus dihentikan,” tuturnya seperti dikutip Nine News.
”Saya ditolak lagi masuk ke Australia sesudah pernyataan saya yang mengatakan saya membenci politik kekerasan,” tutur Yiannopoulos di media sosial.
Sebelumnya, Yiannopoulos tetap diberi izin masuk meski ia masih menunggak utang 50.000 dollar Australia (sekitar setengah miliar rupiah) untuk polisi di Melbourne karena pada Desember 2017 terjadi bentrokan antara 500 demonstran sayap kiri dan 50 aktivis sayap kanan.
Pelempar telur
Terkait penyerangan di Christchurch, Selandia Baru, publik Australia mendukung William Connolly yang melempar telur ke Kepala Senator Fraser Anning yang menyalahkan korban.
Dukungan, antara lain, berupa pengumpulan dana untuk ongkos pengadilan Connolly. Dari target 2.000 dollar Australia, telah terkumpul 24.000 dollar Australia.
Bahkan, pengacara di Sydney, Adam Houda, bersedia mendampingi Connolly tanpa bayaran. Sekitar 800.000 orang menandatangani petisi di Change.org untuk mendepak Anning dari parlemen. Petisi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Australia.