Rumor soal utang, yang beredar beberapa waktu lalu, akhirnya diungkapkan. Kei Komuro, calon tunangan Putri Mako, cucu perempuan tertua Kaisar Akihito, Selasa (22/1/2019), menegaskan bahwa keluarganya sudah tidak mempunyai masalah finansial lagi.
”Ibu saya dan saya memahami, bantuan (keuangan) dari mantan tunangan ibu saya telah terselesaikan,” kata Komuro melalui pernyataan tertulis.
Komuro dan Putri Mako pernah dikabarkan akan bertunangan resmi dalam sebuah upacara tradisional kerajaan Jepang tahun lalu, berlanjut dengan pernikahan yang direncanakan pada akhir 2018. Namun, Februari tahun lalu, tiba-tiba Putri Mako mengumumkan penundaan pernikahan sampai tahun 2020.
Alasan Putri Mako saat itu, ”Kami harus berpikir cermat apakah tindakan buru-buru ini baik bagi kami. Kini, kami ingin pernikahan, peristiwa besar dalam hidup, berjalan lebih baik.”
Putri Mako adalah anak dari Pangeran Akishino, adik Putra Mahkota Naruhito.
Masalah utang
Penundaan rencana pertunangan itu kabarnya terjadi karena keluarga Komuro terganjal utang yang belum diselesaikan. Komuro mengungkapkan, ibunya, yang sudah lama menjanda, pada tahun 2012 putus dengan tunangannya. Namun, masih ada ganjalan karena ibunya mempunyai pinjaman pada tunangannya sekitar 36.000 dollar AS.
Semula, ujar Komuro, tunangan ibunya menyatakan pinjaman itu tak perlu dibayar. Belakangan, utang itu diungkit lagi oleh pria tunangan ibunya, dua bulan sebelum pertunangannya dengan Putri Mako diumumkan dan tersebar di media. Mantan tunangan ibunya itu meminta agar utang dikembalikan secara kontan.
Pangeran Akishino, ayah Putri Mako, November tahun lalu, mengatakan bahwa Putri Mako dan Komuro harus ”melakukan hal yang semestinya” jika mereka masih berharap akan menikah. Dia menegaskan tidak akan menyelenggarakan pertunangan resmi sampai ”masalah terselesaikan”.
Tahun 2019, jadwal keluarga kerajaan sudah menumpuk, antara lain penobatan Pangeran Naruhito sebagai kaisar, menggantikan ayahnya, Kaisar Akihito, yang menyerahkan takhta pada 30 April.
Komuro dan Putri Mako dipertemukan saat keduanya sama-sama kuliah di International Christian University, Tokyo. Keduanya secara terbuka mengungkapkan hubungan mereka pada Mei tahun lalu.
Latar belakang Komuro yang berasal dari keluarga biasa tampaknya berpengaruh. ”Orang Jepang masih menganggap penting asal keluarga ketika bicara perkawinan,” kata Yukiya Chikashige, wartawan majalah perempuan.
Jika nantinya Putri Mako jadi menikah dengan Komuro, hukum kekaisaran menetapkan, Putri Mako harus meninggalkan keluarga kerajaan, menjadi orang biasa. (AFP/RET)