WASHINGTON, SENIN— Otoritas Amerika Serikat siap mengekstradisi eksekutif Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou, secara resmi dari Kanada ke AS.
Meskipun Washington bungkam perihal waktu pengajuan ekstradisi, pihak Beijing berang dengan rencana itu dan siap menanggapi secara keras sekaligus meminta Washington dan Ottawa membatalkan rencana itu.
Duta Besar Kanada untuk AS David MacNaughton, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kanada yang diterbitkan pada hari Senin (21/1/2019), mengatakan, AS telah mengungkapkan permintaan ekstradisi itu kepada Kanada. Namun, dia tidak mengatakan kapan permintaan itu diajukan. Adapun batas waktu pengajuan adalah 30 Januari, atau 60 hari setelah Meng ditangkap pada 1 Desember 2018 di Vancouver.
Departemen Kehakiman AS ketika dikonfirmasi melalui juru bicaranya mengatakan, Washington akan sesegera mungkin menjelaskan pengajuan ekstradisi atas Meng. Pihak Departemen Kehakiman Kanada memilih bungkam. Manajemen Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, juga enggan berkomentar mengenai proses hukum yang sedang berlangsung ketika dikonfirmasi di Beijing, Selasa.
Meng, putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, ditangkap atas permintaan AS karena dugaan pelanggaran sanksi AS terhadap Iran. Dia dibebaskan dengan jaminan pada bulan lalu dan dijadwalkan hadir di depan pengadilan di Vancouver, 6 Februari mendatang.
Hubungan antara China dan Kanada menjadi sangat dingin setelah penangkapan itu. Beijing lalu menahan dua warga Kanada dan menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pria Kanada yang sebelumnya dinyatakan bersalah atas penyelundupan narkoba.
Beijing secara verbal tidak mengaitkan tiga kasus terkait warga Kanada itu dengan penangkapan Meng, tetapi telah memperingatkan konsekuensi parah jika Meng tidak segera dibebaskan. Sejumlah negara Barat dan para diplomat Kanada menyatakan, mereka tidak ragu bahwa kasus-kasus itu saling terkait dengan penangkapan Meng.
Beijing berang
Kementerian Luar Negeri China, kemarin, menegaskan seruan pembebasan Meng. Dengan geram Beijing menyatakan kasus Meng jelas ”bukan kasus peradilan biasa”. Jubir Kemlu China, Hua Chunying, mengatakan, Kanada melakukan ”kesalahan serius”.
”Kanada dan AS secara sewenang-wenang menyalahgunakan perjanjian ekstradisi bilateral mereka untuk secara serius melanggar hak-hak keamanan dan hukum warga negara China,” kata Hua.
Lebih lanjut Beijing sangat mendesak AS untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat. Beijing juga meminta Washington membatalkan perintah penangkapan terhadap Meng dan tidak membuat permintaan ekstradisi resmi. Ditanya apakah China akan membalas tindakan AS sekiranya Meng benar-benar diekstradisi, Hua berkata, ”China tentu saja akan menanggapi tindakan AS.” Namun, Hua tidak merinci hal itu.