”Der Spiegel” Pecat Peraih Penghargaan Jurnalistik
Oleh
·3 menit baca
BERLIN, KAMIS -- Majalah Der Spiegel Jerman pada Rabu (19/12/2018) menyatakan telah memecat wartawan mereka, Claas Relotius (33), setelah menemukan fakta bahwa Relotius melakukan penipuan jurnalistik ”dalam skala besar” dengan memanipulasi sejumlah artikel yang ditulisnya.
Dalam laman resminya, Der Spiegel mengatakan, tulisan atau artikel Relotius tidak jelas. Artikel itu berada di antara kebenaran dan kebohongan yang dikarangnya. Beberapa dari sekitar 60 artikel yang ditulis Relotius sejak 2011 dinilai akurat, tetapi pada sejumlah artikel lain telah ditemukan atau dilengkapi dengan kutipan yang dimanipulasi atau fantasi.
Di antara kisah-kisah palsu yang ditulis oleh Relotius, terdapat artikel tentang narapidana Guantanamo yang ditahan tidak sesuai prosedur, termasuk artikel tentang anak-anak yang diculik oleh kelompok Negara Islam, dan tentang seorang perempuan yang menghadiri eksekusi hukuman mati sebagai saksi di Amerika Serikat.
Der Spiegel mengatakan, pihaknya segera menghentikan kontrak kerja Relotius yang mulai menulis untuk Der Spiegel pada 2011. Der Spiegel mengatakan, editor senior yang menjadi atasan Relotius telah mengonfrontasinya setelah seorang wartawan bernama Juan Moreno, rekan kerja Relotius di Der Spiegel, menyampaikan kecurigaannya. Menurut laman Spiegel Online, kecurigaan pertama kali muncul setelah publikasi artikel berjudul ”Jaeger’s Border” pada November 2018, yang bercerita tentang kelompok vigilante Amerika yang berpatroli di perbatasan antara Meksiko dan AS.
Setelah laporan dimuat, Juan Moreno yang melaporkan cerita bersama dengan Relotius mulai meragukan rekannya itu. Moreno melaporkan kecurigaan itu kepada Der Spiegel. Moreno mengaku tidak menyesalinya karena Moreno juga memanfaatkan perjalanan liputannya ke AS untuk melaporkan berita lainnya dan untuk mengumpulkan informasi yang memberatkan Relotius, selain untuk melindungi dirinya sendiri, mengingat namanya juga muncul di artikel itu.
Setelah awalnya menyangkal, Relotius akhirnya mengaku pada akhir pekan lalu. Relotius tidak hanya memanipulasi artikel ”Jaeger’s Border”. Ia juga melakukan penipuan jurnalistik di sejumlah artikel lain. Relotius pun mengakui telah mengarang isi sejumlah artikel yang ditulisnya.
Titik terendah
Der Spiegel mengatakan, insiden itu menandai ”titik terendah dalam 70-sejarah” majalah tersebut dan Der Spiegel pun meminta maaf atas tindakan manipulasi artikel yang dilakukan oleh Relotius. Der Spiegel mengutip Relotius yang mengatakan bahwa setidaknya ada 14 artikel yang ditulisnya untuk Spiegel tidak memenuhi standar jurnalistik. Beberapa artikel di antaranya justru memenangi penghargaan.
Relotius pun telah menulis artikel dan mengutip orang-orang yang belum pernah dia temui atau dia ajak bicara. Relotius mengatakan kepada editornya, dia melakukan manipulasi tersebut karena takut gagal. ”Tekanan untuk tidak gagal menjadi semakin besar, apalagi semakin sukses saya,” kata Relotius dikutip Der Spiegel.
Relotius memenangi penghargaan pada awal Desember 2018 ini untuk artikelnya tentang seorang anak di Suriah yang masih dilanda perang. Asosiasi wartawan Jerman yang memberikan penghargaan kepada Relotius mengaku ”terkejut” dan ”marah” begitu mendengar bahwa Relotius telah mengarang dan memanipulasi berita atau artikelnya. (REUTERS/AP/LOK)