BEIJING, JUMAT—Berbagai pihak menunggu hasil pertemuan Amerika Serikat-China soal perang dagang. Harapan pada pertemuan itu telah memengaruhi berbagai bursa global selama beberapa waktu terakhir.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu pada Sabtu (1/12/2018) di Buenos Aires, Argentina. Pertemuan itu dilakukan di sela Konferensi Tingkat Tinggi G-20 yang dimulai sejak Jumat (30/11). ”Kesepakatan dagang China-AS adalah hal yang tidak pasti dan Trump mengakui itu. Akan tetapi, ada harapan perdamaian dan meredakan perang dagang,” demikian analisis yang dikeluarkan Maybank.
Kegagalan AS-China bersepakat akan menaikkan harga aneka impor AS dari China senilai 200 miliar dollar mulai Januari 2019. Beijing-Washington terlibat perang dagang seiring keputusan AS-China saling mengenakan bea masuk impor untuk aneka produk bernilai ratusan miliar dollar AS.
Di China, perang dagang telah berdampak pada industri manufaktur. Indeks kesehatan sektor manufaktur dan jasa (PMI) China pada November 2018 turun menjadi 50. Pada Oktober 2018, PMI China mencapai 50.2. Pertumbuhan manufaktur China untuk pertama kalinya stagnan dalam dua tahun terakhir.
Data manufaktur China berimbas antara lain ke bursa Inggris dan Jerman. Indeks bursa London, FTSE, turun 0,8 persen pada Jumat pagi. Penurunan itu dipicu oleh saham sektor-sektor pertambangan. Investor cemas permintaan mineral terkait logam oleh China menurun gara-gara data manufaktur itu.
Sementara di Jerman, indeks DAX menurun karena pengaruh saham-saham otomotif. China adalah salah satu importir otomotif terbesar, dan penurunan kinerja perekonomiannya bisa berimbas pada kemampuan penduduk membeli kendaraan.
Para analis berharap ada perbaikan selama Desember atau dikenal dengan istilah ”Santa rally”. ”Hanya ada dua orang yang bisa membawa Santa rally, yaitu Trump dan Xi. Saya tidak melihat hal itu mungkin terjadi,” kata kepala bagian ekuitas Saxo Bank, Peter Garnry.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menekankan Beijing-Washington terus berhubungan terkait pertemuan itu. ”Kami berharap AS bisa menunjukkan ketulusan untuk mempromosikan rancangan (kesepakatan) yang bisa diterima kedua negara. Kami berharap pertemuan di Argentina bisa menghasilkan keputusan positif,” ujarnya di Beijing.
Beijing meyakini kesepakatan masih mungkin dicapai. Meskipun demikian, diakui, tidak semua hal bisa disepakati dalam pertemuan Xi-Trump. Bahkan, Beijing tidak berharap kesepakatan yang menghapuskan semua tarif. (REUTERS/RAZ)