JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 19 diplomat Kementerian Luar Negeri mengunjungi beberapa kota di China, antara lain Shanghai, Hangzhou, dan Beijing, untuk mempelajari arah dan proses pembangunan negara tersebut. Kunjungan kerja ini adalah bagian dari pendidikan dan pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI.
”(Kunjungan ini dilakukan) agar peserta Sesparlu dapat mempelajari dari dekat kemajuan perekonomian China, khususnya dalam pemanfaatan teknologi digital untuk akselerasi pembangunan ekonomi,” ujar Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan (Sesparlu) Kementerian Luar Negeri June Kuncoro Hadiningrat, Kamis (29/11/2018), di Shanghai, China.
(Kunjungan ini dilakukan) agar peserta Sesparlu dapat mempelajari dari dekat kemajuan perekonomian China, khususnya dalam pemanfaatan teknologi digital untuk akselerasi pembangunan ekonomi.
Acara di Shanghai merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian kunjungan kerja ke China. Dalam kesempatan itu, para diplomat mengunjungi Kantor Luar Negeri Shanghai (Shanghai Foreign Affairs Office/SFAO).
Direktur dan peserta Sesparlu ke-60 disambut Direktur SFAO Zhu Weimin dan pejabat lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Zhu menyampaikan paparan mengenai kebijakan pembangunan Shanghai, termasuk Shanghai Development Goals yang bertujuan menjadikan Shanghai sebagai salah satu kota tujuan utama dunia dengan lima pilar utamanya, yaitu sebagai pusat ekonomi, finansial, perdagangan, riset, dan pengapalan (shipping) internasional.
Zhu juga memaparkan mengenai target pemerintah kota Shanghai mengenai pembentukan Shanghai Brand untuk jasa, manufaktur, belanja, dan budaya yang diarahkan untuk membangun merek-merek dagang China yang kompetitif di tingkat internasional.
Berbagai tantangan yang ditemui dalam pembangunan Shanghai pun disampaikan dalam pertemuan itu. Tantangan-tantangan tersebut antara lain kesenjangan ekonomi antara kawasan perkotaan dan pedesaan yang lebar, tingginya kesenjangan demografi, berkurangnya alokasi lahan, tingginya tingkat polusi udara, dan semakin padatnya lalu lintas.
Seusai paparan, berlangsung diskusi substantif antara Direktur SFAO beserta jajaran dan peserta Sesparlu ke-60. Para peserta menanyakan banyak hal, antara lain hal-hal terkait koherensi kebijakan pemerintah pusat dengan instansi daerah di China, termasuk mengenai kebijakan perekonomian, sosial budaya, dan pariwisata. Direktur SFAO menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pertanyaan kritis dan kreatif dari para peserta.
Selain itu, sesuai dengan tema besar Sesparlu 60 ”Networking Diplomacy”, para peserta juga diharapkan dapat memanfaatkan kunjungan ini untuk membangun jejaring kerja dengan stakeholders terkait di China. Hal ini penting untuk menyiapkan para peserta menjadi diplomat senior Indonesia yang cepat melakukan diplomasi secara efektif karena memiliki jejaring kerja yang luas.
Sebelum berkunjung ke Shanghai, para peserta telah berkunjung ke Beijing dan melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Kong Xuanyou.
Selain itu, di Beijing, peserta berpartisipasi aktif dalam berbagai diskusi mengenai politik luar negeri dan pembangunan China serta kunjungan kerja ke Pusat Pengembangan Teknologi Huawei. Peserta juga mengunjungi perusahaan teknologi Alibaba Group di Hangzhou. (*)