Demi Keamanan, Australia Tak Biarkan Perusahaan China Ikut Proyek 5G
Oleh
Retno Bintarti
·2 menit baca
Australia membatasi perusahaan asing yang menjadi pemasok peralatan jaringan komunikasi 5G karena hal itu merupakan infrastruktur strategis. Bermacam data penting dikhawatirkan bisa diambil oleh pihak asing jika tidak dilakukan pembatasan.
Direktur Jenderal Intelijen Sinyal Australia Mike Burgess menjelaskan latar belakang pembatasan tersebut. Meurut dia, tekonologi 5G akan mendorong komunikasi yang diandalkan masyarakat Australia, dari sistem kesehatan, mobil swa kemudi sampai pasokan air dan listrik. “Potensi ancaman ada di mana-mana di jaringan sehingga akan mengancam seluruh jaringan,” tuturnya, Senin (29/10/2018) malam lalu, di Sydney.
Kendati tidak menyebut nama perusahaan asing yang dimaksud, pernyataan Burgess sekaligus menjelaskan mengapa Huawei, perusahaan raksasa China, tidak boleh mengikuti tender proyek jaringan komunikasi 5G yang sedang dikembangkan Australia.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, kerja sama perusahaan China dan Australia dilandasi oleh kepentingan yang sama-sama menguntungkan. Oleh karena itu, Australia seharusnya tidak membuat hambatan. “Kami mendesak pihak Australia mengesampingkan prasangka ideologis dan menciptakan suasana kompetisi yang adil untuk perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Austalia. Kami berharap Australia menangani masalah ini dengan hati-hati,” ujarnya di Beijing.
Huawei telah menawarkan teknologi jaringan 5G yang memberi kepuasan dalam hal keamanan. Perusahaan pembuat jaringan teknologi terbesar di dunia itu berdalih strukturnya tidak berubah sejak dipercaya memasok peralatan jaringan 4G di Australia. Huawei di Shenzen mengatakan, perusahaannya tidak akan pernah memberi data konsumen Australia kepada dinas rahasia.
Kami mendesak pihak Australia mengesampingkan prasangka ideologis dan menciptakan suasana kompetisi yang adil untuk perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Austalia.
Namun, Burgess mengatakan, jaringan 5G membutuhkan ketentuan yang berbeda. “Secara historis kita melindungi informasi dan fungsi-fungsi sensitif pada inti jaringan telekomunikasi dengan membatasi vendor kami yang berisiko tinggi terhadap jaringan kami,” jelasnya.
Selama bertahun-rahun dinas intelijen Barat sangat mengkhawatirkan Huawei diikat oleh pemerintah China sehingga meningkatkan risiko intelijen. Sumber keamanan Australia, Selasa, mengungkapkan kekhawatiran terhadap meningkatnya kolaborasi antara ilmuwan dari universitas Australia dan China, seperti misalnya dalam hal rudal hipersonik dan teknologi navigasi.
Alex Joske, peneliti dari Australian Strategic Policy Institute, mengungkapkan, sejumlah ilmuwan China menyembunyikan latar belakang militer dan mengaku menjadi mahasiswa tamu dari lembaga yang sebenarnya tak ada.
Kelompok advokasi Universitas Australia mengingatkan agar universitas-universitas Australia berhati-hati memeriksa pendaftaran mahasiswa dari semua negara dan jika diperlukan agar bekerja sama dengan dinas pertahanan dan keamanan. (AFP/AP/REUTERS)