SINGAPURA, KOMPAS -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Rabu (1/8/2018), menyatakan, Indonesia akan memperjuangkan gagasan Indo-Pasifik dengan pemaparan langkah-langkah lebih detail dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) yang dibuka Kamis ini di Singapura. Diharapkan, gagasan Indo-Pasifik yang dirancang RI dapat diadopsi ASEAN untuk meredam pertarungan negara-negara besar di Asia Tenggara.
Gagasan Indo-Pasifik diangkat kembali oleh Retno dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Kamboja Prak Sokhonn di sela-sela perhelatan AMM di Gedung Expo, Singapura, kemarin. Menurut dia, Indonesia ingin isu Indo-Pasifik dibahas dalam Pertemuan Puncak Asia Timur (EAS), yang juga akan diikuti para menlu dari sejumlah negara, antara lain Amerika Serikat, China, India, Rusia, Australia, dan Jepang, Sabtu mendatang.
Indo-Pasifik mulai dikampanyekan Menlu dalam AMM Januari lalu ataupun oleh Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, April lalu, di Singapura. Gagasan ini diinisiasi Indonesia setelah melihat ancaman pertarungan negara-negara besar di Asia Pasifik dan Samudra India, seperti AS dan China, serta India, Australia, dan Jepang, yang akan memengaruhi Asia Tenggara.
”Salah kalau berbicara Asia Pasifik dan Samudra Hindia, dengan ASEAN berada di tengah-tengahnya, dan ASEAN tidak berbicara mengenai Indo-Pasifik,” kata Retno.
Ia menggarisbawahi, konsep Indo-Pasifik dilontarkan bukan untuk membentuk arsitektur baru di kawasan. Gagasan itu akan mengoptimalkan arsitektur yang sudah ada
Menurut dia, ASEAN adalah wadah yang tepat untuk mengarusutamakan gagasan Indo-Pasifik dengan nilai-nilai inklusif, kerja sama, dan dialog. ”Kita tak mempunyai tradisi konfrontasi dengan yang lain. Dalam 50 tahun keberadaannya, ASEAN tak pernah mengancam pihak mana pun,” ucapnya.
Dengan tradisi dialog, ASEAN bisa mengajak negara-negara besar mengutamakan diskusi dalam menyelesaikan perbedaan kepentingan. ”Nilai dialog itu ingin ditularkan kepada negara-negara mitra,” ujar Retno.
Ajang AMM tak hanya diikuti menlu dari 10 anggota ASEAN. Para menlu dari negara besar yang berebut pengaruh, seperti AS, China, India, Jepang, Australia, dan Rusia, juga hadir.
Dikabarkan, Menlu Korea Utara Ri Yong Ho bakal hadir untuk pertama kali di forum ASEAN. Menlu Iran Mohammad Javad Zarif rencananya juga datang untuk menandatangani aksesi Traktat Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) Iran dengan ASEAN.