Lukisan Maestro Indonesia Pukau Pengunjung Museum Jerman
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
BERLIN, KAMIS - Sekitar 100 lukisan, karya foto, dan benda seni bernuansa Indonesia dipamerkan di Museum of Contemporary Art Berlin, Jerman. Karya pelukis maestro, seperti Raden Saleh, Walter Spies, dan Anak Agung Gede Soberat dipamerkan pada hasil karya seni di Berlin tersebut.
Hannan Hadi, pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Berlin, Kamis (26/7/2018), melaporkan, banyak pengunjung datang ke museum tersebut. Mereka terpukau oleh karya-karya seni bernuansa Indonesia itu dan dari karya itu mereka mengetahui bahwa hubungan baik kedua negara sudah terjalin sejak sebelum Indonesia merdeka.
Pameran berlangsung sejak 28 April 2018 hingga 26 Agustus 2018. Menurut Hannan, Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno diundang khusus oleh Direktur Museum DR Gabriele Knapstein untuk menghadiri pameran “Hello World” di museum itu, Rabu (25/07/2018) waktu di Berlin.
Hannan melaporkan, Dubes Oegroseno saat menyaksikan pameran itu pada Rabu mengatakan bahwa lukisan dan karya seni Indonesia di museum tersebut adalah bukti hubungan sosial budaya antara Indonesia dan Jerman yang telah terjalin sejak abad silam, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.
“People to people contact Indonesia-Jerman, yang merupakan salah satu motor diplomasi antarkedua negara telah berlangsung lama. Fakta ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita untuk tetap bisa memelihara dan meningkatkan kerja sama seni dan budaya dalam konteks modern seperti saat ini,” kata Hannan mengutip Dubes Oegroseno.
Raden Saleh yang pernah tinggal di Dresden, Jerman pada pertengahan abad ke-19 adalah tokoh perintis pelukis Indonesia yang karya lukisannya banyak dikoleksi di Jerman. Selama di Jerman beberapa lukisan telah dibuatnya, antara lain “Arab Horsemen Attack by a Lion” juga dipamerkan.
Seniman Walter Spies asal Dresden, Jerman pernah tinggal di Bali pada 1927-1942 dan menjadi tokoh yang memperkenalkan Bali ke dunia. Walter Spies banyak terinspirasi oleh kelompok seniman Bali Pitamaha. Hal ini terlihat pada karya-karyanya yang dipamerkan, antara lain “Sunlight in the Jungle” dan “Deer Hunt”.
Beberapa lukisan Bali gaya Kamasan, Ubud, Batuan, juga dipamerkan di museum tersebut. Selain itu, lukisan karya Anak Agung Gede Soberat, “Fisherman“ dan “Deerhunt“ yang dikoleksi orang Jerman juga menambah rentetan lukisan Indonesia yang dipajang pada pameran tersebut.
Berkat karya-karya Walter Spies, masyarakat Jerman dan Eropa lainnya mengenal Bali. Sejumlah tokoh terkenal telah mengunjungi Pulau Dewata, seperti aktor Charlie Chaplin, antropolog Margaret Meade dan musisi Colin Mcphee di sekitar tahun 1930-an.
Dalam kesempatan ini, Dubes RI juga menerima buku tentang Raden Saleh dari pihak museum.