Ambisi Trump Picu Rencana Balasan dari Kanada dan Mitra di Eropa
Oleh
Benny D. Koestanto
·4 menit baca
”Pada akhirnya, jika perdagangan secara besar-besaran terganggu, jika tingkat kepercayaan di antara para pelaku ekonomi sangat rusak, mereka yang paling menderita adalah orang-orang paling miskin.”
Pernyataan bernada peringatan itu dikeluarkan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Jumat (1/6/2018), menyusul pengumuman Washington bahwa Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberlakukan tarif impor baja dan aluminium dari para pemasok terbesarnya, Eropa dan Kanada, serta Meksiko menyusul China.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, sehari sebelumnya, mengumumkan bahwa pembicaraan dengan Uni Eropa telah gagal mencapai hasil yang memuaskan. Tarif baja dan aluminium, yang diberlakukan pada Maret tetapi ditangguhkan untuk sebagian besar produsen utama, akan berlaku pada tengah malam atau Jumat dini hari.
Keputusan Presiden Donald Trump atas tarif menjadi pukulan setelah menjadi ancaman bagi sektor otomotif dan puluhan miliar AS dalam barang-barang China, bersama Kanada dan Meksiko.
Lagarde mengatakan, 120 dari 190 ekonomi dunia telah tumbuh dan pengangguran jatuh ke tingkat yang tercatat sebelum Resesi Besar tahun 2008. Akan tetapi, utang kolosal dan risiko geopolitik telah menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan yang besar. Perang tarif pun menimbulkan kekhawatiran baru atas terganggunya pemulihan ekonomi global itu.
”Ini akan mendistorsi, merusak, dan mengganggu rantai pasokan yang telah terbentuk sekarang selama beberapa dekade,” kata Lagarde di depan para menteri keuangan kelompok G-7.
Kanada nyatanya tidak tinggal diam dan langsung membalas kebijakan tarif AS itu. Pada konferensi pers yang digelar Jumat, Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan tarif AS yang diumumkan sebelumnya benar-benar tidak dapat diterima. Ia pun mengumumkan pembalasan atas barang-barang Amerika senilai hingga 12,8 miliar dollar AS.
”Tarif (AS) itu merupakan penghinaan terhadap kemitraan keamanan jangka panjang antara Kanada dan AS, khususnya penghinaan terhadap ribuan warga Kanada yang telah berjuang dan mati bersama saudara-saudara Amerika mereka,” kata Trudeau.
Pada saat yang sama, Ottawa juga akan menantang langkah-langkah AS di bawah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan di Organisasi Perdagangan Dunia.
Kanselir Jerman Angela Merkel juga mengecam kebijakan AS itu. Merkel menyebutnya sebagai hal ilegal dan dikhawatirkan memicu ”spiral” bencana tindakan pembalasan sebagaimana telah ditunjukkan Kanada. ”Ukurannya berisiko menyentuh spiral eskalasi yang pada akhirnya menyakiti semua orang,” kata juru bicara Merkel, Steffen Seibert, dalam sebuah pernyataan.
Jerman, yang merupakan raksasa ekonomi Uni Eropa, sangat rentan terhadap tarif karena ketergantungannya yang besar pada industri otomotif. Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK), yang telah menghitung bahwa mobil dan suku cadang mobil menyumbang seperempat lebih dari 111,5 miliar euro (130,3 miliar dollar AS) dalam ekspor ke AS tahun lalu, mengatakan bahwa langkah AS hampir dapat dikatakan sebagai sebuah provokasi.
Produsen mobil Jerman mengekspor hampir setengah juta kendaraan ke AS pada tahun 2017, tetapi mereka juga memproduksi lebih dari 800.000 mobil di pabrik-pabrik Amerika di mana mereka mempekerjakan sekitar 36.500 orang. Produsen suku cadang mobil Jerman juga mempekerjakan 80.000 lebih orang.
Merkel mengatakan, Uni Eropa telah membuat persiapan yang diperlukan untuk merespon secara proporsional atas kebijakan tarif itu. Hal itu dilakukan setelah kepala EU Jean-Claude Juncker mengumumkan langkah-langkah untuk membalas tindakan AS itu.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menjanjikan front persatuan Eropa melawan langkah-langkah proteksionis.
”Jawaban kami untuk ’Amerika First’ hanya bisa ’Eropa bersatu’,” katanya dalam sebuah pernyataan. ”Tidak ada pemenang dalam perang dagang.”
Maas mengatakan, Berlin tidak dapat memahami ataupun menolak sekaligus keputusan AS yang diumumkan oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross untuk menargetkan Uni Eropa serta Kanada dan Meksiko itu.
”Kami telah berulang-ulang menjelaskan kepada Amerika bahwa kami tidak tertarik pada eskalasi dalam hubungan perdagangan antara Uni Eropa dan AS,” katanya, mengungkapkan penyesalan setelah aneka pembicaraan hangat dalam beberapa pekan terakhir dinyatakan telah terbukti membuahkan hasil.
Pelaku industri Jerman, produsen mobil mewah BMW, memperingatkan dampak merusak dari tarif itu. Dikatakan bahwa akses bebas hambatan ke pasar adalah faktor kunci tidak hanya untuk sebuah model bisnis. Hal itu juga mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan global.
AS bergeming
Namun, Ross mengecilkan ancaman pembalasan dari negara-negara itu dan memilih bergeming. Ia mengatakan, pembicaraan bisa berlanjut bahkan di tengah perselisihan untuk mencoba mencari solusi.
Menurut dia, Presiden Trump memiliki wewenang mengubah tarif atau memberlakukan kuota atau ”melakukan apa pun yang dia inginkan pada titik mana pun”. Dimungkinkan sebuah kondisi yang fleksibel untuk menyelesaikan suatu masalah.
Trump memberlakukan tarif baja dan aluminium menggunakan justifikasi keamanan nasional yang menurut Ross mencakup beragam masalah ekonomi. Ross mengatakan Trump semata-mata hidup sesuai dengan janji kampanyenya.
”Ada beberapa pendekatannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan level di lapangan,” kata Ross seraya menyebut hal-hal itu termasuk menyingkirkan hambatan perdagangan, melindungi kekayaan intelektual, dan menghentikan transfer teknologi secara paksa. (AP/AFP/REUTERS)