MADRID, JUMAT - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy (63), Jumat (1/6/2018), tersingkir dari kekuasaan setelah parlemen melakukan voting untuk mosi tidak percaya. Sebanyak 180 suara mendukung mosi tidak percaya, 169 menolak, dan satu abstain. Pemimpin Partai Sosialis Pedro Sanchez dari kubu oposisi menggantikan Rajoy sebagai perdana menteri.
Sanchez mengatakan akan memerintah sampai masa kerja parlemen habis pada 2020. Namun, mengingat Partai Sosialis hanya memiliki 84 kursi (dari 350 kursi) di parlemen, masa pemerintahan Sanchez diramalkan akan pendek dan berujung pada percepatan pemilu.
Perpindahan kekuasaan yang sangat cepat di Spanyol meningkatkan atmosfer ketidakpastian di Eropa selatan, setelah tetangga Spanyol, Italia juga dilanda krisis politik berkepanjangan. Meski demikian, situasi politik di Spanyol berbeda dengan di Italia, karena semua partai-partai besar Spanyol mendukung Uni Eropa dan mata uang euro.
Rajoy yang telah menjadi perdana menteri selama enam tahun terjungkal akibat skandal korupsi yang terjadi secara masif di partainya, Partai Popular.
"Kami menghadapi risiko politik besar pekan ini di Eropa, tetapi situasi di Spanyol sangat berbeda dari Italia, " kata Michael Metclafe dari State Street Global Markets.
Rajoy yang telah menjadi perdana menteri selama enam tahun terjungkal akibat skandal korupsi yang terjadi secara masif di partainya, Partai Popular. Pengadilan Spanyol pekan lalu memutuskan bahwa sejumlah anggota Partai Popular bersalah dalam kasus penyalahgunaan uang negara.
Sanchez kemudian mengusulkan pada parlemen untuk menyatakan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Rajoy. Sanchiez memerlukan dukungan dari partai ektsrem kiri Podemos dan dari anggota parlemen yang mewakili wilayah Catalonia.
Pendulum bergerak ke arah oposisi ketika Partai Nasionalis Basque yang memiliki lima kursi bergabung dengan perwakilan Catalonia untuk menentang Rajos. Sanchez berjanji akan berdialog dengan para pemimpin Catalonia untuk menyelesaikan krisis politik di wilayah itu.
Sudah menduga
Rajoy memberikan ucapan selamat pada Sanchez, Jumat (1/6), saat berpidato di parlemen, sebelum pemungutan suara. Ia telah memprediksi akan kalah dalam pemungutan suara.
Rajoy mengatakan bahwa ia meninggalkan pemerintahan dalam kondisi negara yang lebih baik dibandingkan ketika pertama kali menjabat. "Tuan Sanchez akan memimpin pemerintahan. Izinkan saya menjadi orang pertama yang menyelamatinya. Saya berharap, pengganti saya akan mengatakan hal yang serupa ketika waktunya tiba," kata Rajoy seperti dikutip The New York Times.
Rajoy mampu memulihkan kondisi ekonomi Spanyol dalam waktu relatif cepat.
Partai Ciudadanos, yang selalu unggul dalam berbagai jajak pendapat, merupakan satu-satunya partai yang mendukung Rajoy. Ketua Ciudadanos Albert Rivera menyayangkan keputusan Rajoy yang tidak mendengarkan imbauan mereka. Rivera mengusulan Rajoy untuk mundur dari jabatannya dan mempercepat pemilu.
Rajoy mengambil alih kekuasaan pada 2011 ketika Partai Popular memenangi pemilu. Saat itu, Spanyol berada dalam resesi ekonomi berkepanjangan. Rajoy mampu memulihkan kondisi ekonomi Spanyol dalam waktu relatif cepat. Namun, skandal korupsi di partainya, juga kebijakan tangan besi Rajoy dalam menangani krisis Catalonia, membuat popularitasnya terus menurun. (AFP/REUTERS)