KANDAHAR, SELASA - Sedikitnya 16 orang tewas dan 38 orang lainnya luka-luka, termasuk sejumlah anak-anak, akibat ledakan besar di kota Kandahar, Afghanistan selatan, Selasa (22/5/2018). Di beberapa tempat lain di negeri itu, pertempuran terus berlangsung antara kelompok Taliban dan aparat keamanan pemerintah.
Penyebab dan asal-usul ledakan di Kandahar agak membingungkan. Menurut keterangan awal petugas, ledakan dipicu bom yang dipasang memenuhi sebuah minivan. Namun, keterangan berikutnya menyebutkan, bahan-bahan peledak itu disimpan dalam dua kontainer di area latihan kerja mekanik.
Nematullah Barak, Kepala Rumah Sakit Mirwais di Kandahar, mengatakan, 16 orang tewas dan 38 orang luka-luka dibawa ke rumah sakit yang dipimpinnya. Jumlah korban masih bisa bertambah mengingat beberapa ambulans masih di lokasi ledakan.
Melalui pernyataan tertulis, badan intelijen Afghanistan menyebutkan, bahan-bahan peledak ditemukan di lapangan terbuka yang luas untuk area latihan kerja, tetapi meledak sebelum dijinakkan.
Aparat Kantor Gubernur Provinsi Kandahar mengungkapkan, ledakan berasal dari sebuah minivan yang berisi penuh muatan bahan peledak di sekitar terminal bus. Ledakan terjadi ketika petugas keamanan berusaha menjinakkan bahan peledak di minivan itu.
Rencana serangan
Juru bicara Kantor Gubernur Kandahar, Daud Ahmadi, menambahkan, aparat keamanan juga menemukan kontainer besar berisi bahan-bahan peledak, granat-granat yang ditembakkan dengan roket, rompi-rompi peledak untuk serangan bunuh diri, dan amunisi di dekat lokasi tersebut.
”Teroris merencanakan serangan besar di akhir Ramadhan di kota tempat berkumpul warga saat warga berbelanja kebutuhan untuk Idul Fitri,” ujar seorang pejabat keamanan kepada kantor berita AFP.
”Aparat keamanan telah mencegah bencana besar sebelum benar-benar terjadi,” kata petugas keamanan itu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Insiden itu langsung dikecam keras oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Ia juga memuji aparat keamanan yang berani menangani insiden tersebut.
Korban akibat ledakan di Kandahar tersebut menambah panjang daftar korban ratusan orang yang tewas atau terluka dalam serangan-serangan bom di Afghanistan sejak awal tahun ini. Banyak korban timbul dalam serangan di ibu kota Kabul. Namun, tak sedikit pula warga yang jadi korban serangan di kota-kota di luar Kabul.
Wilayah Provinsi Kandahar berbatasan dengan Pakistan. Wilayah itu merupakan pusat tanaman opium dan daerah basis kelompok Taliban. Bulan lalu, kelompok tersebut mengumumkan untuk meningkatkan serangan di musim semi.